
Beberapa album sempat ia lempar bersama grupnya Afterlife Band. Cakram kompilasinya malahan sudah nyangkut di 8 negara. Tapi di negeri sendiri nama Afterlife masih adem, hanya di komunitas–komunitas indie mereka terdengar salah satunya di komunitas Bizzinc.
Di komunitas yang bermarkas di Cibubur ini, cowok gondrong yang akrab disapa Valent itu mengaku mempunyai tujuan. Salah satunya melawan keberadaan mainstream industri rekaman yang hanya melirik musik yang begitu–begitu saja.
"Padahal secara musikalitas kita itu kaya banget tapi tidak dilirik mainstream. Mereka lebih suka mencekoki kita dengan musik–musik seperti itu–itu saja. Sewaktu Nidji muncul gue terus terang seneng banget ternyata pendengar kita itu cerdas kupingnya, tapi sekarang terlihat mundur lagi," urai Valent.
Dengan komunitas seperti Bizzinc, ia berharap ada satu perubahan di dunia industri musik nasional, walau pun ia yakin tidak akan terjadi secara gubrak secepat kilat, tapi titik perubahan itu diharap selalu ada.
"Pertama paling tidak ini (Bizzinc) diketahui orang seantero Jakarta. Dan di sini semua orang bisa berekspresi bebas, tidak ada syarat apapun hanya pede saja. Bizzinc juga menampilkan acara seperti klasik rock, jazz night, dan blues night," katanya.
Selain itu kami juga melakukan coaching clinic tiap tiga bulan sekali, yang sudah pernah Sandy Pas Band dan Erwin (Prasetya, eks Dewa). Event tahunan juga ada seperti parade," jelas Valent gamblang. Sumber & Foto: Kapanlagi
Angkat topi buat Valentino! sebagai orang yg udah berada di dunia entertainment ngga' lantas memanfaatkan popularitasnya buat mengusung musik yg cuma 'itu2 doang' di negeri ini. Keep rockin'!
ReplyDelete