Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Workshop Jelang Grand Final A Mild Wanted 2008

Detik-detik menjelang grand final A Mild Live Wanted 2008 sudah mulai terdengar. Kesepuluh peserta telah dikumpulkan di Jakarta guna mengikuti serangkaian workshop yang diadakan di Backstage Cafe & Resto Ancol, Kamis (08/05).

Kerjasama antara A Mild, Musica, Trinity dan juga Deteksi Production ini tidak semena-mena ingin melepas para finalis yang akan tampil di final dengan tangan kosong saja. Mereka semua akan membekali para finalis dengan berbagai macam keperluan hidup sebagai musisi yang profesional di Tanah Air. Jelas pelajaran yang didapat bukan sekedar bernyanyi bagus di atas panggung atau di dalam cakram saja, melainkan berbagai macam atribut dari seorang musisi yang "baik" itu pantas untuk dimiliki oleh peserta nantinya.

Acara yang dimulai pukul 9.30 WIB ini dibuka oleh pembicara dari pihak HMS Sampoerna, Tutus Widayanti (Project Leader A Mild Live Wanted), Indrawati Widjaja (Musica Studio"s), dan Yonathan Nugroho (Trinity Optima Production). Sesi awal workshop ini dimulai dengan pembicaraan seputar sponsorship terhadap musik Indonesia, dan juga ide awal A Mild Live Wanted dan juga sepak terjangnya hingga mencapai sukses seperti sekarang.

Dilanjut dengan pemberian materi dari pihak pelaku industri musik, yang kali ini diwakilkan oleh Yonathan Nugroho sebagai pembicara. Pada materi ini para finalis dibekali informasi seputar proses sebuah label memproduksi hingga mendistribusikannya ke pasaran. Banyak sekali pembelajaran yang didapat dari pembicaraan kali ini, dan para finalis yang tadinya hanya mengetahui kalau punya album berarti sudah bisa dikatakan "mapan", sekarang lebih berpikir panjang bahwa begitu besar perjuangan label dalam membina pasar.

Di tengah maraknya pembajakan musik, pembicaraan kali ini benar-benar mendapat respon yang besar dari para finalis. Tentu saja mereka semua khawatir, dan baru bisa merasakan bahwa pembajakan itu adalah momok yang paling menakutkan dari dunia musik Indonesia. Selain itu solusi untuk memberantasnya hampir mustahil.

"Sekarang kalau nanya dari pihak label untuk masalah mengatasi pembajakan tersebut, tentu saja sangat berat untuk melawannya. Teknologi RBT (ring back tone) menjadi salah satu jalan yang bagus, karena disana tidak ada pembajakan," kata Yonathan. "Mungkin cara yang bisa diterapkan adalah, satu orang dari kalian cobalah untuk meyakinkan teman untuk tidak membeli bajakan, minimal lima orang," lanjutnya memberikan solusi.

Mundur ke belakang lagi, kali ini disambung oleh sesi workshop, setelah sebelumnya dipotong break sejenak, tentang proses lahirnya sebuah album, dengan pembicara Indrawati Widjaja (Bu Acin), dan Anasthasia (A&R Musica). Pembicaraan kali ini finalis benar-benar diberikan gambaran bagaimana sebuah label akhirnya mencoba merekrut musisi tertentu untuk bergabung di bawah benderanya.

Penjelasan Bu Acin akan pertanyaan "apa yang dilihat oleh label?" benar-benar bisa dipahami dengan kalimatnya yang cukup sederhana. "Sebuah band atau penyanyi yang penting punya materi berbeda dari musik lain yang ada, selain itu juga karakternya menonjol, dan pastinya lagunya mudah dipahami dan dinyanyikan," katanya sambil menambahkan bahwa lagu yang ngejual itu tentang percintaan.

Masih belum selesai. Kali ini workshop diisi tentang informasi seputar promosi dan komersial dari artist management, serta sinergi antara recording company dan artist management. Di sini benar-benar dijelaskan betapa pentingnya seorang manager ada dalam sebuah band. Pengaturan dari hal-hal kecil, hingga pengaturan jadwal padat manggung dikupas tuntas pada sesi kali ini, yang dijelaskan oleh pelaku profesionalnya, Rudy Wunandar (Trinity) dan Benny Bharata (Musica).

Udara pantai Ancol mulai menurunkan suhunya sedikit, tandanya acara juga harus ditutup. Kali ini workshop mendatangkan d"Masiv sebagai pemenang A Mild Live Wanted tahun lalu untuk curhat sedikit tentang masa lalunya. Berdasarkan cerita pengalaman d"Masiv, berharap finalis dapat menyerapnya dengan baik dan mendapatkan banyak informasi dari situ. Selesai ngobrol santai sore hari dengan d"Masiv, akhirnya acara ditutup dengan penampilan kecil-kecilan d"Masiv berkolaborasi dengan kesepuluh vokalis sambil membawakan lagu andalannya Cinta Ini Membunuhku.(ip/amild)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.