Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Dokter Ikut Membunuh Michael Jackson

Kematian the king of pop Michael Jackson, tak lepas dari peranan dokter pribadinya, Conrad Murray. Bisa jadi, pria ini layak disebut sebagai pembunuhnya.

Dalam sidang dengar pendapat, yang digelar Rabu (5/1), terungkap Murray menunggu 21 menit setelah Michael menghembuskan nafas terakhir, sebelum memanggil bantuan. Murray kemudian memanggil tim keamanan Michael.

Ia juga memerintahkan seorang penjaga memasukkan timbunan obat dan peralatan medis lain ke dalam tasnya sebelum memanggil layanan paramedis darurat. Dokter pribadi Jacko itu dituding bertanggung jawab atas kematiannya dan menghadapi pembunuhan tak disengaja dan tanpa kekerasan (manslaughter).

Sidang awal untuk menentukan apakah proses hukum terhadap Murray bisa diteruskan, telah dimulai sejak Selasa (3/1) waktu setempat. Jaksa memaparkan kasus terhadap Murray, dihadiri oleh sejumlah keluarga Michael seperti kakaknya, LaToya dan Jermaine serta Katherine, ibunya.

Dalam pengadilan juga terungkap, Michael meneggak koktail obat todur dan anastesi kuat, beberapa jam sebelum ia berhenti bernafas. Jaksa menyatakan, Murray (57) teralihkan oleh sebuah panggilan telepon dan upayanya untuk melakukan pertolongan pertama tidak efektif.

“Tercatat sejumlah tindakan yang dilakukannya sangat berbeda dari standar perawatan sebagaimana mestinya,” papar Jaksa Wilayah David Walgren. Murray yang bayarannya Rp1,4 miliar per bulan ini tidak menyampaikan kepada paramedis dan dokter di rumah sakit bahwa ia telah memberi infus propofol, anastesi operasi, kepada Jacko.

Propofol adalah anastesi kuat yang hanya boleh digunakan untuk kepentingan bedah. Penggunaannya tidak boleh di luar kamar operasi dan harus mendapatkan persetujuan dokter bedah

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.