
Kelima anggota parlemen Australia itu terhenti sekitar 200 km barat Tokyo. Demikian dilansir The Age, Jumat (11/3/2011).
Salah satu rombongan, Stuart Robert, men-tweet bahwa dia terjebak di kereta lebih 4 jam sebelum akhirnya kembali ke kehidupan normal.
"Ketika gempa terjadi, kereta terhenti," kata Robert kepada Radio Fairfax. Kereta terhenti karena listrik mati. Tak ada makanan dan minuman di kereta itu.
Sedangkan seorang guru bisnis Inggris Jon Southurst sedang berada di sebuah rumah sakit di Tokyo saat gempa terjadi. Gempa terasa empat menit, yang merupakan ukuran yang sangat lama untuk gempa.
Para perawat dan pasien berteriak selama gempa namun tetap siaga meskipun terjadi gempa susulan. Ribuan komuter kemudian berjalan kaki pulang, meninggalkan jaringan kereta yang lumpuh.
Lizzie Murray menyatakan, orang-orang Jepang yang bersamanya setuju bahwa itu merupakan gempa terdahsyat yang pernah mereka rasakan. "Tanah terus bergoyang selama 15 menit. Itu menakutkan," ujarnya.
Sedangkan Grant Stillman, yang bekerja di Tokyo menyatakan, dia melihat gedung-gedung di distrik pemerintahan kota di Kasumigaseki berayun seperti layar perahu. Korban tewas sementara saat ini sebanyak 65 orang. (detik/AFP)
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.