Lebih dari 50 orang
tewas, termasuk 1 orang jurnalis freelance
kantor berita reuters, dalam serangan
brutal kelompok bersenjata di Tikrit, Irak.
Tikrit adalah kampung halaman mantan
diktator Irak Saddam Hussein.
Seperti dikutip dari reuters, Rabu
(30/3/2011), serangan brutal itu dilakukan
oleh sekelompok bersenjata ke sebuah
gedung pemerintahan di Tikrit. Saat insiden
terjadi, orang-orang tengah berada di
gedung tersebut.
Puluhan orang tewas, termasuk Sabah al-
Bazee (30), wartawan yang telah menjadi
kontributor bagi reuters sejak tahun 2004
dan media lainnya. Sepupunya, Mahmoud
Salah, mengatakan, Bazee tewas akibat
terkena ledakan.
Bazee telah menikah dan dikaruniai 3 anak.
Ia berasal dari Provinsi Salahuddin, wilayah
di sebelah utara Baghdad.
"Atas nama seluruh tim, kami ingin
mengucapkan kesedihan atas
meninggalkan Sabah al-Bazee," ucap
Pemimpin Redaksi reuters, Stephen Adler.
"Almarhum adalah anggota yang terhormat
di tim kami di Irak dan akan sangat
dirindukan oleh rekan-rekannya. Tragedi ini
menunjukkan risiko kerja yang dihadapi
wartawan setiap hari di dalam pekerjaan
mereka menyiarkan berita ke seluruh
dunia," lanjut Adler.
Koordinator Komite Perlindungan Jurnalis
Timur Tengah dan Afrika Utara Mohamed
Abdel Dayem mendesak agar pelaku
penyerangan, yang sebagian mengenakan
seragam tentara Irak, diadili,
"Kami mendesak pemerintah Irak untuk
melakukan yang terbaik dan membawa
para pelaku kejahatan ini ke pengadilan,"
kata Mohamed Abdel Dayem.
Sejak tahun 1992, tercatat 147 jurnalis,
termasuk Bazee, tewas saat menjalankan
tugas liputan di Irak. Di samping jurnalis,
terdapat 54 orang yang bekerja di media
massa juga dilaporkan tewas sepanjang
rentang waktu 1992 hingga kini.
#detik.com/ www.musikji.net
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.