Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Bom Makan Korban, Bukan Salah Gegana

Dua jam tidak kunjung datang ke lokasi paket bom untuk Ulil Abshar ternyata tidak membuat Tim Gegana terlambat. Mabes Polri malah mengklaim petugas di lapangan yang tidak sabar.

"Saya kira tidak juga (Gegana terlambat), saya kira tidak sabar mereka, (petugas di lapangan) tapi karena tidak sabar," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (15/3/2011).

Menurut Anton, setelah menerima laporan adanya bom, anggota Polsek Matraman langsung meluncur ke tempat kejadian perkara. Namun ketika berusaha mengamankan lokasi, petugas di lapangan kurang berhati-hati.

"Tapi dalam pelaksaannya pengamanan kurang hati-hati, sehingga terjadi ledakan. Ini yang kita sesalkan, anggota kita terburu-buru, seharusnya menunggu Tim Gegana," katanya.

Paket untuk Ulil itu tiba di kantor KBR 68H sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah dicek melalui metal detector, ternyata alat tersebut berbunyi menunjukkan ada logam di dalam paket.

Pihak KBR 68H lantas melaporakan hal ini ke polisi. Petugas dari Polsek Matraman langsung meluncur ke lokasi. Setelah itu, hal ini dilaporkan ke Tim Gegana, namun ditunggu hingga dua jam, petugas tidak kunjung datang.

Akhirnya, Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan mencoba menjinakkan bom berbentuk buku itu. Dan akhirnya bom meledak pada pukul 16.05 WIB sehingga tangan kiri Dodi hancur. Dodi langsung dilarikan ke rumah sakit.

Tim Gegana baru tiba di lokasi ledakan, kantor Jaringan Islam Liberal (JIL), yang berada satu kompleks dengan Kantor Berita Radio (KBR) 68 H, Utan Kayu, Jakarta Timur, satu jam setelahnya yaitu sekitar pukul 17.05 WIB.

Mereka datang setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman tiba di lokasi kejadian. Selain Dodi, empat orang lainnya juga mengalami luka-luka akibat ledakan bom tersebut. (her/ken/detik.com/foto detik/ musikji.net)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.