Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Eks Waka BIN Tuding Ba'asyir di Balik Teror Bom Buku

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali menilai, maraknya teror bom buku saat ini dilakukan oleh pendukung dan simpatisan pimpinan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Ba'asyir.

"Rentetan kejadian bom ini jelas rangkaian jaringan terorisme. Kebetulan momennya Abu Bakar Ba'asyir sedang menjalani persidangan. Saya menduga pelakunya juga pendukung dan simpatisan Abu Bakar Ba'asyir," kata As'ad saat dihubungi sejumlah wartawan di Jakarta, Jumat (18/3/) tadi malam.

Menurut Wakil Ketua Umum PBNU ini, ideologi yang selama ini diyakini para pelaku terorisme adalah anti-Amerika melalui jaringan Islam internasional melawan Yahudi dan simbol Israel. Sehingga wajar saja sasaran yang dibidik pun orang-orang yang selama ini dianggap sebagai antek Amerika dan Yahudi.

"Kita tahu, orang-orang seperti Ulil Abshar Abdalla, Ahmad Dhani dan Yapto mungkin saja dianggap mereka sebagai antek Yahudi dan Amerika," jelasnya.

As'ad menjelaskan, jika pelaku terorisme saat ini lebih memilih sasaran perorangan yang dianggap antek yahudi dan Israel. Sehingga sasarannya pun menjadi one man one target, karena bisa jadi menjadikan target sasaran orang besar susah dilakukan. Kejadian bom seperti yang pernah terjadi di hotel JW Marriot pun sudah tidak dilakukan lagi.

“Tentu kita masih ingat, presiden SBY juga pernah menjadi sasaran aksi teroris. Tapi ini susah dilakukan. Makanya sasarannya dirubah kepada orang yang mudah saja. Bagi mereka yang penting pesanya sampai," jelasnya.

As'ad mengatakan untuk mengatasi aksi terorisme di Indonesia, mau tidak mau pemerintah melalui parlemen harus menjadikan UU anti terorisme lebih menggigit lagi. Mengingat penanganan terorisme membutuhkan upaya luar biasa, maka UU-nya pun harus luar biasa juga.

“Bangsa ini bangsa yang gamang. Sisi lain menganut demokrasi, tapi tidak tahu rambu-rambu demokrasi. Yang pasti selama UU anti terorisme tidak menggigit, pasti yang akan terus disalahkan pihak intelijen. Saatnya semua pihak berpikir serius soal ini,” pungkasnya .
(source News and Photo: Detik.com/musikji.net)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.