
Saksi menyatakan sebagian besar yang luka parah menderita dampak dari gas air mata, tapi ada yang terkena peluru.
Dua orang diduga berada dalam keadaan gawat akibat bentrok di universitas Sanaa, tempat pengunjuk rasa telah berkemah beberapa hari.
Amerika Serikat melihat Saleh sebagai sekutu penting dalam memerangi Al Qaida, yang berpusat di negara miskin Yaman.
Televisi Al Jazeera menunjukkan petugas kesehatan mengobati warga Yaman itu, yang berlumuran darah dan batuk akibat gas airmata di rumah sakit darurat.
Beberapa ribu orang berkumpul di sana pada Minggu pagi, membuat perintang dalam upaya memisahkan diri dari polisi penanggulangan huru-hara, yang menggunakan meriam air.
Mereka membawa spanduk menuding Saleh "Ali Kimia" dalam rujukan pada polisi menggunakan gas airmata, yang dokter katakan memengaruhi tata saraf.
Kementerian Dalam Negeri membantah tuduhan itu. Tujuh pengunjukrasa luka dalam unjukrasa di al-Maafir di propinsi Taiz dan pengunjuk rasa tewas akibat tembakan polisi selama unjukrasa di pelabuhan selatan Aden pada Sabtu.
Abdelbari Dugheish, anggota parlemen Aden dari partai berkuasa Saleh mengatakan, ia sekarang didukung lawan.
"Pasukan keamanan bertanggung jawab atas kehilangan nyawa. Mereka menembak serampangan dan menggunakan kekerasan berlebihan," katanya.
Empat orang, termasuk seorang bocah berusia 12 tahun, tewas dalam unjukrasa di sekitar Yaman pada Sabtu, sehingga jumlah korban tewas selama dua bulan kerusuhan itu di atas 30 orang.
"Pada Minggu, satu tentara tewas dan dua luka dalam serangan pada ronda di dekat Zinjibar di Yaman selatan," kata sumber keamanan. (kompas/musikjinet/Reuters - Photo Mohammed Abdul El Ghany )
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.