
Kecelakaan laut tersebut terjadi karena kapal nelayan yang ditekongi oleh Jupri Riyanto bersama anak buah kapal Majan, terbalik digulung ombak besar sesaat setelah masuk ke laut. Tekong kapal berhasil selamat karena mampu berenang ke pantai, namun lantaran pelampung terlepas, seorang ABK tenggelam.
Menurut Tumijan yang menyaksikan secara langsung kejadian tersebut, kapal terbalik karena menabrak ombak besar setinggi sekitar tujuh meter. "Ombak besar sekitar tujuh meter tiba-tiba muncul dan langsung membalikkan kapal," ujarnya.
Dikatakan Tumijan, sebenarnya kondisi ombak cukup bagus, karena sebelumnya lima kapal juga berhasil turun dengan selamat. Para pendorong kapal sudah berusaha semaksimal mungkin memberikan pertolongan pada korban, dengan berenang mengejar korban ke tengah laut. Namun, diduga korban sebelumnya terbentur badan perahu lalu pingsan dan langsung tenggelam.
Kondisi kapal sendiri mengalami kerusakan cukup parah pada bagian sayap karena terlepas, dan terdapat bagian badan perahu yang pecah.
Jawari, komandan regu SAR Pantai Pandansimo mengatakan, hingga kini sebanyak 30 personel SAR dibantu petugas dari Polairud terus melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian, dan di sepanjang Pantai Pandansimo hingga ke arah timur sampai Pantai Kuwaru.
"Karena ombak baru pasang, penyisiran baru kami dilakukan di pinggir pantai dengan menebar jaring. Jika kondisi memungkinkan baru kami sisir di tengah laut dengan menerjunkan perahu," kata Jawari. (kompas)
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.