
Sejak saya dilahirkan di Jakarta pada 6 Juni 1986, musik dan gitar tak pernah jauh. Dari denting dawai orang tua saat saya masih kecil. Nyanyian bersama teman-teman saat bergembira, dan alunan nada kesedihan. Musik menyelamatkan saya ketika saya harus benar-benar kuat menghadapi kerasnya hidup di jalanan. Dan bermodal keyakinan dan kemampuan bermain gitar, saya memberanikan diri untuk bernyanyi nyamperin orang-orang, terserah mereka mau mendengar atau tidak. Bukan berharap belas kasihan, atau bermimpi bertemu produser yang mampu mengangkat derajat seperti di sinetron. Tapi karena di otak ini, yang terpikir adalah mencari kehidupan dengan kemampuan yang ada. Dan kemampuan saya adalah bernyanyi. “Kita tak akan pernah bisa besar jika bekerja tanpa passion” itu nasihat yang saya dengar dari beberapa sahabat. Dan semua gairah saya memang tertuang di musik.
Satu hal lagi yang menjadi guru saya dalam perjalanan ini, adalah kesalahan.Setiap kesalahan yang pernah saya perbuat, mengajari saya untuk mencari jalan yang lebih baik. Seperti saat saya tak kuat menghadapi teriknya matahari siang. Saya pun memutuskan hanya berkeliaran setelah matahari mulai redup dan terbenam. Jadilah saya kelelawar malam yang berkeliaran hingga pagi menjelang.
Lagu Tulus Tak Terbatas ini adalah hasil obrolan saya bersama seorang sahabat yang lebih berbakat dalam menulis lagu. Yana, diam-diam mencatat curahan hati saya dan tiba tiba menawarkan lagu ini. Dan sekali lagi, saya merasa sangat beruntung. Ketika WannaB menawarkan kerjasama setelah perjuangan saya di sebuah kompetisi bernyanyi membuahkan hasil juara pertama. Disitu kembali saya diyakinkan, bahwa semua perjuangan dan kerja keras kita akan membuahkan hasil pada waktunya.
Saya pun sempat bertanya kepada WannaB. Apa yang membuat mereka tertarik kepada saya. Dan, sebuah jawaban yang inspiratif saya terima. “Karakter original yang bisa dikembangkan, dan perjalanan hidup yang bisa memberi inspirasi itu yang membuatmu layak diterima. Masalah nanti karyamu di dunia musik. Kita kembalikan saja pada pasar. Apakahmereka mau memberi kesempatan kepada sorang Ardani?” Itu jawaban dari WannaB.
Dan mungkin sekarang saya harus bertanya kepada semua sahabat pecinta musik. Maukah kalian memberi kesempatan kepada saya untuk berkembang dan jadi lebih kuat?
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.