Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Profil Jabalrotz Band

Mantan personel Ada Band satu ini memang tidak mengenal lelah. Setelah baru saja syuting single Kau Milikku yang ia recycle pada album gitar miliknya, kini Baim kembali menggarap video klip baru single Hirup Hidup, ciptaan Koko, salah satu personel di Jabalrootz Band.

Single Hirup Hidup, adalah single perdana milik Jabalrootz Band, dimana Baim sendiri berperan sebagai 'Senior' sekaligus drummer pada band satu ini. Jabalroots yang artinya akar gunung yang kuat, digawangi oleh Mario (Vokal), Vega (Bass), Koko (Keybordist), dan Baim (Drummer). "Kami berharap Jabalrootz Band akan mengakar seperti akar gunung yang kuat," terang Baim saat ditemui di Studio Gudang, Cililitan kecil, Jakarta Timur.

Video Klip lagu Hirup Hidup, digarap oleh sutradara Eman Pradipta, dengan konsep full chromaki. Karena setiap scene yang diambil akan ditempel di sebuah background lain, agar didapatkan sebuah visual futuristik. "Selain chromaki, juga ada sedikit dukungan seorang model sesuai dengan cerita syair single Hirup Hidup ini," tandas sutradara dari Ulet Bulu Production yang murah senyum itu.

Video klip hirup Hidup kali ini memang digarap dengan serius oleh Eman Pradipta dari PH Ulet Bulu. Menurut Baim, baru kali ini ia menjalani syuting sebuah video klip dengan konsep kromaki. Dimana pengambilan gambarnya dilakukan satu persatu. "Dari Eman Pradipta memang melepas kita satu persatu, mungkin dia melihat ini adalah copot-copotan sesuai dengan konsepnya. Insyaallah sukses, amin," terang Baim.

Sementara itu Jabalrootz beraliran pop kreatif yang musiknya digarap sendiri oleh Koko, Vega dan Mario. Menurut Baim, musik mereka tergolong unik, dan berbeda dengan konsep pada umumnya. "Kami pop rock kreatif yang dibalut pengobatan alternatif, yang sakit jadi sehat, yang sehat jadi sakit, " seloroh Koko, vokalis Jabalrootz.

Sedangkan Baim, sengaja melepaskan kreatifitas mereka dan memutuskan diri sebagai produser tanpa mengeyampingkan The Dance Company (TDC) yang ternyata tetap berjalan mulus seperti biasa. "Ini memang projek saya, setelah Baim Solo, gitar semua, saya sambil jalan memproduseri satu band, yaitu Jabalrootz ini," urai Baim.

"Didalam band ini kebetulan saya hanya mengisi drum, kebetulan budjetnya pas, jadi selain karena badgjet, juga sesuai dengan chemistrynya," tambah Baim.

"TDC itu band saya seumur hidup kalau tidak ada aral melintang, kami tetap konsisten, bahkan sampai bulan Juli nanti kami masih ada job. Selain itu TDC sangat enak dan fleksibel, kita mau ngapain aja boleh yang penting bertanggung jawab," papar Baim.

TDC sendiri ada forkids untuk anak-anak, dan TDC yang berdiri sendiri. jadi kita benar-benar berangkat dari persahabatan. Bukan semata-mata karena bisnis, jadi kita di TDC ini bukan karena mencari duit semata, namun ingin berharap sebuah transferan aja," seloroh baim disambut tawa yang lainnya.

Sejauh ini para personel The Dance Company memang mempunyai proyek sampingan masing-masing. Dan hal ini dirasa bahwa TDC sangat berbeda dan terasa cukup unik. Misalnya saja Aryo Wahab, selain seorang aktor film, sekarang ia juga mengelola satu band baru FREE ON SATURDAY (FOS), Nugie pun demikian. Pongky juga tidak mau kalah, sekarang suami Sovie Navita tersebut tengah membuat solo album yang semakin gila dengan karakternya. "Sedangkan saya juga bikin album gitar, masing-masing punya personel TDC mempunyai karakter unik. Makanya setiap hari, kami serasa sangat berbeda," papar Baim.

Baim juga melengkapi "side job" tersebut dengan satu band lagi yakni Jabalrootz. Jabalrootz memiliki arti mengakar seperti gunung. Band ini awalnya bertemu di sebuah proses pembuatan soundtrack film Atika. Setelah soundtrack film itu mereka sepakat membuat satu lagu, dan ingin konsentrasi di musik. Karena mereka butuh bimbingan, akhirnya Koko dan Vega merekrut Baim sebagai produser. Lalu mereka ketemu penyanyi bernama Mario. "Dia bagai pualam yang belum diasah dan tidak diasah-asah, suara dia lumayan dan sangat menjanjikan," puji Baim.

Uniknya lagi mereka semua adalah para putra dari pensiunan tentara, satu lingkungan dan mempunyai kedekatan yang kental. Jabalrootz terbentuk pada tahun 2006 - 2007, dan yang paling akhir bergabung adalah Mario karena rekomendasi dari Koko. "Mario orangnya introvet dan enak diajak ngobrol," terang Vega dan Koko.

Pada video klip perdana ini, Koko, Vega dan Mario mengangkat hits single Hirup Hidup, ciptaan mereka sendiri, tanpa banyak turut campur seorang Baim. Bagi mereka hidup itu tidak perlu dibuat susah karena memang tidak ada yang berat, dijalani saja seperti menghirup udara. Rencananya, akan ada sembilan lagu, di dalam album mereka nanti. Semua proses itu dibuat oleh mereke bertiga. Sementara Baim hanya menjadi supervisi saja. "Saya hanya ingin mereka di jalan yang benar, saya di sini hanya ngasih saran-saran, sedikit ngisi gitar, ngasih pencerahan, curhat-curhatan, tambal ban, dan spiritual," canda Baim.

"Musiknya, mereka sendiri sudah jadi, dan saya tinggal melengkapi drum, berbuat sesuatu kebetulan saya 53 tahun di musik, lumayan tua, saya tahu ada titik-titik yang mereka belum tahu, dan kebetulan saya lebih dulu tahu," imbuhnya.

Dalam berkomunikasi, di dalam tubuh Jabalrootz, mereka memiliki karakter dan kedudukan yang sama. Dalam bentuk kinerja, tidak ada yang berposisi sebagai bos atau sebaliknya. "Karena itulah saya merasa senang karena mendapatkan kesempatan untuk menjadi vokalis sejaligus berperan di dalam Jabalrootz ini," ucap mario.

Jabalrootz mengusung genre pop alternatif dan tidak ikut mengikuti 'mainstream' yang sudah sudah ada. Baim juga menegaskan bahwa musik mereka cukup unik, dan ia bangga karena pak Rahayu mempunyai pendengaran yang sangat jeli dan peka sehingga berkenan menerima Jabalrootz ini.
Nagaswara Press/ Khim Shadewa / www.musikji.net

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.