Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh mengungkapkan dari hasil pelaksanaan ujian nasional tingkat menengah atas terdapat lima SMA/MA yang siswanya tidak lulus seluruhnya. Hanya Nuh menolak menyebutkan identitas sekolah bersangkutan.
Nuh juga menyebut untuk tahun ini, di tingkat SMA dan MA, Nusa Tenggara Timur menjadi propinsi dengan nilai presentase ketidaklulusan siswa paling tinggi, yaitu sebesar 5,57 persen. Sementara itu, persentase ketidaklulusan siswa di Bali paling rendah, hanya 0,04 persen. "Sedangkan, di tingkat SMK, persentase ketidaklulusan tertinggi berasal dari propinsi Sulawesi Tenggara dan yang terendah dari Sumatera Selatan," ujar Nuh dalam konferensi pers di Kementerian Pendidikan Nasional, Jumat 13 Mei 2011
Selain kasus tersebut, diungkapkan Nuh, angka kelulusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) tahun ini dinilai meningkat. Sebanyak 99,22 persen siswa SMA dan MA, lulus ujian akhir. “Jumlah ini naik 0,18 persen dari tahun sebelumnya,” kata Nuh. Sementara itu, angka kelulusan siswa SMK naik 0,31 persen menjadi 99,51 persen tahun ini.
Menurut data yang dilansir Kementerian Pendidikan Nasional, di tingkat SMA dan MA persentase ketidaklulusan tertinggi diperoleh siswa jurusan bahasa yaitu sebesar 1,96 persen diikuti oleh siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial sebesar 1,45 persen, jurusan agama 1,12 persen dan Ilmu Pengetahuan Alam 0,31 persen.
Data kelulusan ini diperoleh setelah Kementerian Pendidikan Nasional menggabungkan nilai sekolah dan nilai ujian nasional. Walau ada peningkatan jumlah peserta yang lulus,
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.