MADURA - Berbagai cara dilakukan orang untuk menyelesaikan perselisihan antara dua pihak yang sedang memiliki masalah. Salah satunya adalah menggelar sumpah pocong. Ritual sumpah ini digelar dengan harapan agar perselisihan kedua pihak tidak berujung pada kekerasan.
Seperti halnya yang dilakukan oleh dua warga Blega, Bangkalan–Madura ini yang berselisih tentang tudingan santet, yakni Nisan (65) sebagai penuduh dan kholil (34) sebagai pihak tertuduh.
Nisan menuding Kholil memiliki ilmu santet yang dipergunakan kepada Syahrul, cucu korban hingga akhirnya meninggal dunia. Namun Kholil membantahnya. Maka untuk menyelesaikan tuduhan ilmu santet tersebut, keduanya pun menggelar sumpah pocong.
Prosesi sumpah pocong pun dilakukan. Nisan sebagai pihak penuduh, disumpah pocong lebih dahulu. Seluruh tubuh Nisan dibungkus kain putih dengan posisi telentang menghadap kiblat layaknya jenazah. Kemudian di atas tubuhnya ditaruh kitab suci Alquran. Lalu Nissan pun diminta mengucapkan kalimat sumpah dengan dipandu seorang ustadz yang bertugas sebagai penyumpah.
Setelah Nisan selesai, selanjutnya Kholil sebagai tertuduh santet mendapat giliran dengan prosesi yang sama tapi dengan kalimat sumpah berbeda. Kholil bersumpah atas nama Allah SWT bahwa dia tidak memiliki ilmu santet sama sekali.
Berikut petikan sumpah yang diucapkan oleh Kholil yang diucapkan dalam bahasa Madura, “Billahi, Tallahi, Wallahi, Saya sungguh-sungguh tidak memiliki ilmu sihir yang digunakan kepada Syahrul atau kepada orang lain”.
Prosesi kemudian dilanjutankan dengan penyembelihan ayam berwarna putih sebanyak tujuh kali. Warga berkeyakinan, siapa yang salah atau berbohong dalam masalah yang dipersengketakan ini, akan mendapat kehidupan yang buruk di kemudian hari.
Menurut warga, sumpah pocong dilakukan sebagai jalan alternatif untuk menyelesaikan masalah. Apalagi ilmu sihir dianggap tidak memiliki hukum untuk membuktikannya di hadapan petugas kepolisian. Upaya ini juga digelar guna menghindar dari tindakan kekerasan yang biasa terjadi, semisal carok.
Karena jarang digelar, maka pelaksanaan sumpah pocong di Masjid Madegan, Sampang–Madura ini pun medapat perhatian dari warga setempat yang datang untuk turut menonton.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.