Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Hati-hati, Bahan Berbahaya Beredar di Sekolah


KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
Jajanan yang ada di sekitar sekolah dasar di Depok terbukti mengandung bahan berbahaya. Dinas Kesehatan Kota Depok menemukan kandungan bahan ini setelah meneliti jajanan di 60 SD sejak awal Mei lalu.

Dari enam jenis bahan berbahaya yang diteliti, formalin dan boraks paling banyak dipakai pedagang jajanan. Meskipun sudah berkali-kali mengingatkan pihak sekolah, penggunaan bahan berbahaya ini belum menurun.

”Bahan-bahan berbahaya ini dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan kanker. Guru dan orang tua sebaiknya mengawasi konsumsi jajanan mereka,” tutur Yulia Oktavia, Kepala Seksi Pengawasan Obat dan Makanan Dinas Kesehatan Kota Depok, Kamis (19/5) di Depok.

Jajanan yang diteliti di 60 SD di 11 kecamatan di Depok merupakan jajanan yang sering dibeli para murid. Jajanan ini meliputi nugget, cilok, mi, bihun, tahu goreng, lontong, bakso, kerupuk, minuman kemasan, dan es kenyot.

Adapun bahan berbahaya yang diteliti meliputi boraks, formalin, pewarna tekstil, pemanis siklamat (pemanis yang diperbolehkan dalam jumlah terbatas), bakteri makanan, dan bakteri minuman.

Kamis pagi hingga siang, tim pengawas obat dan makanan Dinas Kesehatan Kota Depok meneliti jajanan di SDN Mekarjaya 16, SDN Mekarjaya 11, dan Madrasah Ibtidaiyah Sirojul Athfal. Tim langsung menemukan indikasi kuat kandungan formalin dan boraks pada jajanan nugget, tahu, bakso, dan otak-otak.

Syukron, guru Kelas VI MI Sirojul Athfal, Depok, tidak menyangka jajanan itu mengandung bahan berbahaya karena keberadaan penjual jajanan itu sudah bertahun-tahun. Wuri Chandra, guru SDN Mekarjaya 11, juga tidak menyangka batagor langganannya di sekolah mengandung boraks.

Para pedagang jajanan ketika dikonfirmasi menjawab beragam. Ada pedagang yang mengetahui dalam jajanan yang dijualnya terdapat bahan berbahaya. Namun, sebagian besar tidak mengetahuinya.

Kompas.com www.musikji.net

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.