BeritaTREN.COM

SAYA tak tahu apa pejabat negeri ini—terutama mereka yang mengurusi perfilman—punya anak penggemar Harry Potter atau tidak.

Yang jelas, buat mereka sekedar terbang ke negeri tetangga untuk menonton film pamungkas kisah Harry Potter, Harry Potter and the Deathly Hallows: Part II pasti tidaklah sulit.

Toh, buktinya, pejabat negeri ini, mulai dari Menteri Pariwisata dan Kebudayaan hingga Menteri Keuangan yang membawahi Dirjen Bea Cukai dan Dirjen Pajak tak tergerak untuk menyelesaikan urusan dengan MPAA, distributor film-film Hollywood yang memboikot menolak mengedarkan film-film milik studio besar di bawah organisasi mereka.

Maka, buat sebagian besar pemduduk negeri ini penggemar Harry Potter, termasuk saya, hanya bisa gigit jari karena tak bisa menonton filmnya bersamaan dengan seluruh penduduk bumi lain pada 15 Juli nanti.

Pada Minggu (22/5) kemarin, Warner Bros. (ya, studio ini anggota MPAA!) merilis trailer baru Deahly Hallows Part II. Semua pecinta Harry Potter sudah tahu kisah filmnya. Namun, datang ke bioskop menonton Harry Potter adalah sebuah ritual yang sudah dijalani sejak film pertamanya.

Sayang, ritual itu tak bisa kita--tepatnya, sebagian besar kita--jalani tepat di saat kita akan melengkapinya, mengucap selamat tinggal pada Harry dkk di bioskop.