Washington - Menjelang pemilihan umum tahun depan, Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama terancam tidak memperoleh dukungan dana dari para pengusaha kakap Yahudi di negara itu.
Ancaman itu muncul lantaran para pelobi Yahudi menilai sikap Obama terhadap negara Zionis itu terlalu keras. Ini dipicu oleh desakan presiden kulit hitam pertama Amerika itu terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan proyek permukiman Yahudi di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.
Sejak masa kampanye pemilu 2008, Obama berjanji akan mewujudkan sebuah negara Palestina dalam empat tahun kepemimpinannya. Namun, persoalan permukiman Yahudi ini menjadi salah satu kendala utama dalam membuka kembali perundingan Israel dan Palestina. Sebab, Presiden Palestina Mahmud Rida Abbas mensyaratkan moratorium permukiman untuk berdialog lagi dengan Netanyahu.
Keputusan untuk tidak menyumbang buat Obama pada pemilihan 2012 sudah dibuat oleh seorang pengusaha properti Yahudi dari daerah Pantai Virginia, Robert Copeland. “Pemerintahannya sudah gagal menangani Israel. Mereka melecehkan rakyat Israel,” ia menegaskan.
Untuk pemilu tahun depan, tim kampanye Obama menargetkan bisa mengumpulkan dana US$ 1 miliar atau sekitar Rp 9 triliun. Pada pemilihan 2008, Obama yang terpilih sebagai presiden ke-44 Amerika berhasil meraup dana kampanye sebesar US$ 750 juta.
Lantaran khawatir sasaran tidak tercapai, tim kampanye Obama telah memerintahkan ketua penggalangan dana kampanye Obama pada pemilu sebelumnya, Penny Pritzker, untuk merayu para Yahudi tajir agar mau menjadi donatur bagi Obama.
Banyak pihak menilai penunjukan Debbie Wasserman-Schultz sebagai Ketua Komite Nasional Demokrat (DNC) bakal membantu Obama meraih popularitas di kalangan orang Yahudi. “Tidak ada yang ingin didengar langsung dari presiden Amerika selain komentarnya bahwa ia sangat mendukung Israel,” ujarnya.
Obama memiliki dua kesempatan untuk menyatakan sokongannya atas Israel, yakni saat bertemu Netanyahu (Jumat) dan anggota AIPAC, lembaga lobi terbesar Yahudi di Amerika, Ahad mendatang.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.