Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Dua Kecurangan Massal pada Ujian Nasional

Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh meninjau pelaksanaan Ujian Nasional di SMA LB Tuna Rungu Santi Rama, Jakarta, (18/4). TEMPO/Syunu

Jakarta - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan kecurangan Ujian Nasional (UN) menyangkut persoalan tingkat kejujuran. “Masalahnya pada tingkat kejujuran, walau tidak semua murid tak jujur,” kata Mohammad Nuh kemarin malam.

“Solusinya ya melalui pendidikan karakter,” kata Nuh. Nuh pun membantah jika kecurangan-kecurangan saat UN terutama di tingkat SD terjadi lantaran sekolah dan siswa cemas soal kelulusan.

Menurut Nuh, UN SD berbeda dengan UN SMP dan SMA. “Standar kelulusan ditentukan sepenuhnya oleh sekolah,” kata dia. UN SD hanya untuk mengukur kemampuan akademis siswa menurut standar nasional.

Nuh berpendapat soal Ujian Nasional SD, SMP, maupun SMA tidaklah sulit. “Berbeda dengan kelulusan ujian masuk yang menggunakan standar tertinggi, kelulusan ujian nasional menggunakan standar minimum,” tutur Nuh.

Tahun ini, ada dua laporan kecurangan massal dalam ujian nasional tingkat SD. Dugaan kecurangan pertama, yaitu di SD Negeri 06 Petang Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Meskipun sudah mengadu ke Dinas Pendidikan setempat dan dibantu oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak, hingga kini perkara tersebut belum menemukan jalan penyelesaian.

Belakangan, kecurangan UN juga dilaporkan terjadi di SD Negeri Gadel II, Surabaya, Jawa Timur. Ironisnya, sanksi tak hanya diterima guru dan kepala sekolah di SD tersebut, pelapor pun terkena sanksi. AL dan orang tuanya (pelapor) diusir oleh warga dan wali murid yang tak setuju dengan pengaduan tersebut.
Tempo - www.musikji.net

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.