Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Gila, Tradisi Kawin Paksa di Usia Muda

Tahani (gaun merah muda), 6 tahun, dan suaminya Majid, 25 tahun. Satu lagi Ghada, 6 tahun, dan suaminya. (National Geographic)

Sanaa - Para lelaki normal, lajang atau duda, tentu ingin mendapatkan istri dengan usia lebih muda dan tentu saja masih perawan. Namun, tradisi yang berlaku di sejumlah negara berkembang, seperti Yaman dan Afganistan, memperlihatkan kelakuan kaum adam di sana yang sungguh keterlaluan.

Mereka bukannya mencari gadis cukup umur untuk dijadikan istri, tetapi malah menyasar anak-anak usia di bawah satu dekade, bahkan lima-enam tahun, untuk dijadikan pendamping hidup. Meski bakat cantik sudah terlihat, namun secara lahiriah belum ada yang menarik dari tubuh anak-anak ini. Payudara dan bokong saja belum terbentuk.

Seperti dilaporkan majalah National Geographic edisi terbaru, saban tahun, 10-12 juta gadis belia dipaksa menikah sebagai tradisi dan cara menyelesaikan kemelut keluarga. Biasanya, upcara pernikahan berlangsung tengah malam atau dinihari agar tidak ketahuan polisi.

Seperti pengalaman Rajani, lima tahun, dari Negara Bagian Rajashtan, India, yang tertidur saat hendak dinikahkan. Ia pun terpaksa dibopong oleh pamannya ke tempat pernikahan dengan calon suaminya yang baru berumur 10 tahun.

Lain lagi dengan gadis cilik dari Yaman bernama Ayesha, 10 tahun. Ia begitu ketakutan saat melihat calon suaminya yang berusia setengah abad. “Tiap hari ia menelepon saya dan menangis,” ujar adiknya yang bernama Fatimah. Ayesha dan suaminya tinggal di sebuah desa, sekitar dua jam perjalanan dari rumah orang tuanya.

Dunia pernah dikejutkan oleh kisah Nujood Ali yang lari dari rumah suaminya karena dikawin paksa. Ia lantas meminta pengadilan mengabulkan gugatan ceraoi terhadap suaminya yang berumur 30-an tahun. Upayanya berhasil. Ia sekarang kembali bersekolah dan tinggal dengan orang tuanya. Cerita Nujood dibukukan dalam 30 bahasa dengan judul I Am Nujood, Age 10 and Divorced.

Selain kehilangan masa kanak-kanan mereka, gadis-gadis bau kencur itu juga terancam kehilangan nyawanya saat melahirkan. tempo

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.