Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Munjalu - Single Jejakmu | Single

Inilah band bentukan anak-anak Cianjur, Jawa Barat yang beranggotakan MJ Jalu (vokal), MJ Erwan (gitar), MJ Yogi (bass/backing vokal) dan MJ Gabel (drum). Setelah lama jadi band asuhan Broadcast Design Indonesia (BDI), band yang bernama Munjalu ini sepakat bernanung di bawah Nagaswara. Memiliki empat materi lagu yang cukup kuat dijadikan mini album, Munjalu kemudian melepas single “Jejakmu” sebagai jagoan mereka. Oleh personil band itu, single pop manis ini diharapkan dapat menjadi pembuka perkenalan mereka dengan publik musik Tanah Air.

“Kita bersyukur akhirnya bisa berada di bagian terpenting dalam perjalanan Munjalu. Mudahan-mudahan single ini bisa diterima dengan baik oleh pecinta musik Tanah Air,” ungkap MJ Jalu, vokalis band itu.

Meski mengambil latar percintaan, isi single ini sedikit berubah dari kebanyak cerita cinta yang ditawarkan band-band sejenis. Lewat single “Jejakmu”, Munjalu berbagi kisah soal pembalasan seorang kekasih kepada pasangannya. Rasa sakit hati akibat perbuatan sang kekasih, membuat si lelaki bertegar hati tak memberi maaf. Dan untuk mendapatkan maaf yang begitu mahal, sang gadis sampai harus berlutut memohonnya.

“Memang isi lagu ini rada unik. Tapi kita suka menyajikan sesuatu yang berbeda,” jelas MJ Jalu lagi.

Lantas, seperti apa kiprah Munjalu di dunia musik? Desember nanti, band ini genap berusia 5 tahun. Mengawali karier mereka di Cianjur, Munjalu semula diisi oleh 5 personil dengan nama band Bisa, dan berada di bawah manajemen bernama Beda. Belakangan, dua nama itu pun disatukan menjadi nama band, yakni BisaBeda. Maka mulailah geliat akar band Munjalu ini dalam dunia pertunjukan di kota Cianjur dan sekitarnya. Selama rentang dua tahun, BisaBeda pun sempat mengalami bongkar pasang personil. Di tahun 2007, dengan 4 personil, BisaBeda sempat meraih predikat band terbaik se-Cianjur dalam sebuah event musik.

Di tahun 2008, Jalu dan rekan-rekannya sempat mencoba untuk berkiprah lebih jauh dari kota kelahiran mereka, Cianjur. Sayang, keterbatasan peralatan band yang dimiliki, lebih banyak menjadi kendala mereka menembus industri musik nasional. Kondisi tersebut, nyatanya tidak membuat semangat bermusik mereka patah. Berbagai cara mereka lakukan untuk membuat demo yang coba disodorkan ke pintu-pintu perusahaan rekaman. Namun, nasib baik tampaknya belum berpihak kepada Jalu dan teman-temannya itu. Hingga tahun 2009, mereka akhirnya bertemu dengan Richard Buntario, pemilik BDI. Lewat Richard-lah band ini kemudian diperkenalkan kepada produser Nagaswara, Rahayu Kertawiguna dan resmi menyandang nama Munjalu.

“Kita berterimaksih kepada Pak Richard dan Pak Rahayu. Luar bisa akhirnya kesempatan untuk merekam musik kami datang juga. Sekali lagi, kita berharap dapat meramaikan musik Indonesia lewat lagu-lagu Munjalu,” ungkap Jalu serius

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.