Menurut Yangtze Evening Post, Rabu, 6 Juli 2011, wanita tersebut didiagnosis menderita epilepsi pada Desember 2010. Akan tetapi, setelah tes darah, dokter mendeteksi wanita itu terinfeksi pathogens (mikroba). Pemeriksaan CT juga menunjukkan titik yang tidak diketahui terdapat di otaknya. Sekitar enam bulan kemudian, karena kejang-kejang tidak terkendali, pasien itu menjalani operasi.
Saat operasi, tim dokter menemukan granuloma, tipe khusus peradangan, di otak pasien. Dokter menduga itu penyebab epilepsi yang diderita pasien.
Akan tetapi, tim dokter kemudian juga menemukan cacing parasit sepanjang 23 centimeter yang diduga sebagai penyebab granuloma dan epilepsi.
Para ahli mengatakan cacing parasit kemungkinan masuk ke otak setelah pasien memakan makanan yang mengandung telur cacing tersebut. Namun, asal cacing itu hingga kini belum diketahui.
Sumber: www.musikji.net Kompas.com
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.