BeritaTREN.COM

JAKARTA - Ketua Panitia Kerja (Panja) Mafia Pemilu Chaeruman Harahap, menilai adanya kebohongan dalam proses penggalian keterangan dalam kasus pemalsuan surat Mahkamah Konstitusi (MK).

Meskipun demikian, panja belum merencanakan untuk mempertemukan Ketua MK Mahfud MD dengan mantan Hakim Konstitusi Arysad Sanusi.

"Belum, nanti akan kita lihat kemungkinan-kemungkinannya," kata Chaeruman di Gedung KPK Jakarta, Rabu (6/7/2011).

Sebelumnya, Panja Mafia Pemilu mendengarkan keterangan Arsyad Sanusi dan putrinya, Neshawati. Keduanya dipanggil setelah panja mendengarkan keterangan dari Mahfud dan Sekjen MK Djanedjri M Gaffar.

Dalam keterangannya, Mahfud MD menyebutkan keterlibatan Arysad dan Nesha.

Chaeruman menambahkan, dari keterangan saksi dalam forum Panja Mafia Pemilu, banyak keterangan yang mengatakan adanya kebohongan dari mantan Komisioner KPU Andi Nurpati. Panja akan meminta keterangan kembali MK dan KPU untuk menguatkan bukti-bukti yang mengarah pada kebohongan Andi Nurpati.

"Tapi dari berbagai keterangan saksi lain, dan keterangan staf KPU dan MK bisa kita lihat sebetulnya bahwa itu sudah agak menjurus, dari berbagai alat bukti yang ada. Terungkap. Nanti kita akan lanjutkan (pemeriksaan Andi). Akan terbukti lagi kebohongan-kebohongan lebih lanjut," tandasnya.