Kali ini, bayi perempuan itu ditemukan mengambang di Kali Nayan, RT 13 RW 18 Nanggulan, Maguwoharjo, Depok, Sleman. Bayi yang diduga hasil hubungan gelap itu, pertama kali ditemukan oleh Sukandar (28), warga Wonosari, yang kesehariannya berprofesi sebagai pemulung.
Sukandar menceritakan, awalnya ia tidak menyangka jika orok yang mengambang di sungai tempat dia mencari botol mineral itu adalah sesosok bayi sungguhan. "Semula saya kira hanya boneka. Saya terus naik ke atas dan mencari bambu untuk menggaet. Namun setelah saya balik dengan bambu, itu ternyata bayi sungguhan," kata Sukandar.
Tenemuan itu oleh Sukandar, langsung dilaporkan kepada Suyadi, Ketua RW setempat. Suyadi lantas meneruskan laporan penemuan itu ke Polsek Depok Timur. Temuan bayi ini sempat menjadi tontonan warga di sekitar.
Berdasarkan identifikasi yang dilakukan unit Bidang Dokter dan Kesehatan (Dokes) Polda DIY diketahui bayi malang tersebut lahir tanpa proses persalinan medis. "Terlihat dari masih adanya tali pusar. Jenis kelamin perempuan dengan panjang 45 cm, dan berat sekitar 2 kilogram. Melihat ciri-ciri yang ada, kemungkinan bayi ini dibuang dua hari yang lalu," kata dokter Elizabeth Yulaeni, dokter Bidang Dokes Polda DIY.
Dengan penemuan kali ini, selama setengah tahun 2011 ini, paling tidak tercatat enam kali kasus penemuan bayi di wilayah Sleman dan Gunungkidul. Dengan rincian 5 kali terjadi di Sleman dan 1 kali di Gunungkidul. Untuk wilayah Sleman paling banyak terjadi di wilayah Depok Timur. "Di daerah wilayah Depok Timur ini saja, sejak Januari hingga awal Juli 2011 ini sudah terjadi 3 kasus penemuan bayi," kata Kepala Unit Reskrim Polsek Depok Timur, AKP Agus Sunarno.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.