BeritaTREN.COM

Band Kaori menepis anggapan bahwa band besar harus lahir di ibukota. Mereka ingin membuktian Kota Surabaya juga bisa jadi tempat untuk lahirnya band besar.

Setelah band Padi, memang belum ada lagi band asal Surabaya yang mampu mengguncang industri musik nasional. Kini, di bawah manajemen Nice Production Surabaya, Kaori memiliki sejuta tantangan untuk mengikuti jejak Padi.

Kaori diperkuat oleh Dicky Waluya (Vokal), Mario Benjamin (Bass), Holly Kaori (Gitar) dan Ragil Restu (Gitar). Band yang lahir pada Oktober 2010 ini menyertakan Baizaq sebagai additional di drum.

Menurut Ekky dari label Ratio Indo Art, label yang menaungi Band tersebut memiliki konsep lain. Yakni, seluruh lagu besutan band tersebut diproduksi di Surabaya.

"Semua lagu dibikin di Surabaya termasuk dua video klip di Album perdana Kaori," kata Ekky saat launching Album Kaori yang bertajuk Penantian di Royal Plasa, Surabaya, Jalan Ahmad Yani, Sabtu (2/7/2011).

Dicky Waluyo mengaku aliran musik Kaori ini tentunya sedikit berbeda dengan band-band baru yang telah lahir sebelumnya. Saat ini, memang banyak band yang lahir dengan aliran melayu. Tapi Kaori tetap bernuansa lain. Di album 'Penantian' ini, kata Dicky, ada dua lagu yang menjadi andalan, yakni Penantian dan Cinta.

Nama Kaori sendiri merupakan gabungan dari nama-nama para personilnya. "Ada pula yang beranggapan Kaori adalah kepanjangan dari Kami Orang Indonesia," kata Dicky menceritakan soal nama Band yang digawanginya itu.

Tak mau ketinggalan dengan band-band lain yang meluncurkan single maupun album bulan Ramadan.

"Rencanaya kami menyiapkan dua lagu yang dibuat oleh Kaori sendiri dan recycle lagunya Bimbo," terang Dicky.

Harapan kedepan, Kaori dapat diterima masyarakat dan menambah nuansa baru bagi industri musik di Indonesia. "Termasuk menyusul Band besar asal kota Pahlawan ini," tukasnya. okezone.com