"Awalnya takut, saya mikir nanti saya diapain ya?" kata Tety, penyanyi berusia 21 tahun itu. Ternyata dalam pertemuan itu, Gayus lebih banyak mengajaknya bercanda.
Tety merupakan penyanyi yang melantunkan lagu ciptaan Gayus, narapidana kasus suap dan penggelapan pajak. Gayus menciptakan lagu berjudul 'Semua Kan Berakhir' itu untuk istrinya yang tabah menunggunya dipenjara.
Sebelum merilis singelnya, Tety sempat diajak produser untuk menemui Gayus di penjara. Dalam kesempatan itu, ia mendengarkan kisah Gayus tentang istrinya.
Selama di penjara, Gayus sering merenungi nasib istrinya yang sering mendapat cemooh. Menurut Gayus, istrinya pasti terbebani harus membesarkan anak-anaknya sendirian sementara ia mendekam di penjara.
Tety sendiri tidak keberatan menyanyikan lagu hasil ciptaan seorang narapidana. Ia merasa tidak terbebani dan tak khawatir dianggap mendukung pelaku penggelapan pajak. Baginya, ia hanya seorang penyanyi yang berusaha bekerja profesional.
Produser lagu Gayus, Binsar Silalahi, yakin lagu Gayus ini akan diterima masyarakat luas terutama kaum wanita yang mengalami situasi yang sama dengan istri Gayus. Namun demikian, ia menolak memanfaatkan ketenaran Gayus untuk mempopulerkan lagu itu. "Kalau saya cari moment kesempatan, seharusnya sejak kemarin-kemarin, bukan sekarang," katanya.
Sumber: www.musikji.net tempointeraktif.com
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.