Berita Tren Hari Ini: Coffee - Cinta

Kesenangan bisa di dapat dengan bermacam cara. Namun, banyak yang bilang dengan bersenandung, justru lebih cepat untuk “meluruskan” sendi-sendi emosi yang meregang. Karena konon katanya nih, dibalik harmonisasi, terdapat sebuah komposisi yang dapat meredakan kegelisahan, mendorong perasaan santai, sampai memberikan perubahan positif ke dalam suasana hati. Inilah yang disebut efek musikal bagi setiap penikmatnya. Efek inilah yang coba dihadirkan oleh band asal Samarinda, Coffee.

Ya, sebut saja mereka dengan nama Coffee. Band yang digawangi oleh Husni (vokal), Dian (gitar), Riza (bas) dan Iqbal (drum) memang menginginkan efek tersebut yang muncul ketika komposisi musikal yang mereka bangun dalam mini album berjudul YOI. Itu sebabnya, selama 3 tahun belakangan ini mereka meracik komposisi tersebut ke dalam beberapa barisan lagu bernuansa pop yang dinamis. Dimana unsur rock n rol dan funk mendominasi dalam konsep musikalnya. www.musikji.net

Terdiri dari 6 buah trek pilihan, Coffee menceritakan semua pengalamannya tentang cinta dan prosesnya dari sudut pandang yang penuh kesenangan namun realistis. Misalkan dalam single anyarnya, Cinta. Dibalik beat-nya yang dinamis lagu Cinta ini mengangkat sebuah kisah asmara garis kiri. Artinya sederhana, kisah cinta yang realistis dan bukan neko-neko. “Iya, kalo cinta udah dapet biasanya abis itu ditinggal. Terus kalo mau memadu cinta, berarti siap-siap dengan harga. Tema-tema ini yang banyak kita ulas. Termasuk lagu Cinta,” jelas Riza.

Kalo Cinta berada dalam konstruksi musikal yang atraktif, beda buat lagu berjudul Cileduk. Judul unik ini nuansanya lebih pop yang terbalut rhythm section dan instrument kombo. Dan lagu ini tetap memberikan kelucuan dalam liriknya.
“Cileduk disini maksudnya, kalo emang udah punya tampang pas-pasan terus mau dapetin cewek yang cakepnya ke ubun-ubun, maka dukun bertindak,” terang Husni sembari bercanda. Sementara lagu Yoi, mereka racik dalam aransemen funk rock bertenaga dan lirik yang mudah dicerna yang sudah barang tentu lagi-lagi seru.

Nggak ketinggalan juga nomor-nomor paten seperti lagu Jangan Pilih Pilih Pacar, Pacarku Pergi dan Tukang Tipu. Hampir semua lagu yang mereka hadirkan dirancang dalam komposisi sound yang eksploratif dan tentunya paket visual yang menjanjikan dengan kesenangan. “Kami ingin memberikan kesenangan buat penikmat musik. Buat kami, kalo yang serius-serius orang pasti udah punya pilihan. Nah, kehadiran kita justru buat yang mau memilih kesenangan sebagai bagian utama mereka untuk mendengarkan musik. Itu sebabnya musik Coffee kita mengusung musik yang kami sebuah happy pop,” ungkap Reza.

Sekedar informasi mengenai Coffee, mereka ini terbentuk sejak tahun 2007 di Samarinda. Bisa dibilang, sejak awal manggung di ranah lokal, paket audio visual dengan sejumlah kesenangan menjadi cirinya. Vokalis bertubuh gempal, Husni, boleh jadi frontman berkarakter milik Coffee. Dibantu dengan aransemen asik oleh Ari (ex.gitaris Coffee), Reza dan Iqbal, jadilah formasi ini dikenal sebagai macan festival di Samarinda.

Berkat paket musikal yang menyenangkan, Coffee pernah menyabet penghargaan prestisius di sebuah ajang festival musik Nasional tahun 2009. Mereka sempat merilis single pula berjudul Ya Iyalah dalam proyek album kompilasi tahun 2010. Dan akhirnya, masuknya Dian menggantikan Ari, menjadikan paket ini ke arah yang lebih pasti. Akhirnya Coffee mengalir ke jenjang musikal yang lebih luas dan menyenangkan.

“Kami ingin bikin orang tersenyum ketika melihat kami bermain musik. Itulah misi kami disini. Dengan begitu, perlahan-lahan mereka akan senang dengan apa yang Coffee tawarkan. Kami juga nggak muluk. Kami ingin lebih akrab dengan penikmat musik. Karena kesenangan akan lebih seru jika dlakukan bersama-sama,” tutup Dian.