Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

ST12 Is Dead

ST12 Is DeadST12 Is Dead
Satu persatu personel ST12 berjatuhan. Setelah Charly, vokalis ST12, menyatakan keluar kini giliran Pepeng sang gitaris ikut memastikan hengkang.

Nasib ST12 kini benar-benar tak berdaya. ST12 is Dead. Band asal Bandung ini benar-benar meninggalkan hati para ST Setia, sebutan penggemarnya.


Sejarah:
ST12 adalah grup musik beraliran musik melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitar).

Awalnya, keempat personel ini tak saling kenal, meski mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Mereka pun akhirnya resmi mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz.

Meski keempat personel ini memiliki aliran musik favorit yang berbeda, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock, namun mereka kompromi untuk membuat ST12 beraliran melayu.

Mengawali 2010, vokalis ST12, Charlie diberitakan kurang sedap. Ia diberitakan sakit keras, bahkan ada beberapa yang memberitakan ia meninggal. Namun ternyata semua hanya isapan jempol belaka. Charlie memang sempat drop kondisinya, karena terlalu banyak begadang, tapi saat ini kondisinya baik-baik saja.

9 Oktober 2011, kuasa hukum Charly mengeluarkan pernyataan bahwa Charly telah hengkang dari grup ini. Dan pernyataan ini dibenarkan oleh Charly saat dijumpai dalam acara ulang tahun Global TV di Istora Senayan pada tanggal 8 Oktober 2011, di mana ST12 masih tampil bersama Charly malam itu.

10 Oktober 2011, manager ST12, Rendy menyatakan gitarisnya Pepeng juga mundur dari ST12

KARIR
ST12 terpaksa merilis album perdana mereka melalui jalur independen karena tak ada label yang mau menampung mereka. Sayang, pada bulan Oktober 2005, saat tur promosi album di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecahnya pembuluh darah di otak.

Trinity Optima Production mulai melirik ST12 setelah album perdana, JALAN TERBAIK (2005), meraih sukses. Album kedua, P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman, dirilis di bawah label Trinity.

Perjuangan ST12 agar musik melayu menjadi raja di negeri sendiri tampaknya mulai membuahkan hasil. Dalam ajang AMI Awards 2009 yang diadakan pada 24 April 2009, ST12 menerima penghargaan di kategori Album Pop Terbaik lewat album P.U.S.P.A. Dan di ajang SCTV Music Awards, lewat lagu Saat Terakhir dinobatkan sebagai Lagu Terfavorit.

Sukses album P.U.S.P.A, membuat ST12 merilis album PUSPA REPACKAGE. Di album yang di-launching pada Kamis, 16 Juli 2009 ini berisi 14 lagu dengan 4 single baru, yakni Biarkan Jatuh Cinta, Isabella, KebesaranMU, dan MemujaMu.

Tak puas hanya merilis album, ST12 pun mulai milirik perilisan buku. Sebagai langkah awal, grup ini meluncurkan buku musik yang mengupas tentang ST12 pada Senin, 5 Oktober 2009. Di buku ini, para fans ST12 bisa mendapatkan seluruh lagu-lagu ST12 beserta lirik dan chord-nya. Lewat buku ini pula ST12 ingin musik melayu lebih diakui lagi. (sumber kapanlagi)

DISKOGRAFI
Jalan Terbaik (2005)
P.U.S.P.A (2008)
P.U.S.P.A Repackage (2009)
Pangeran Cinta (2010)
Tahun 2011, ST12 Is Dead

1 comments:

  1. jangan dooong coba pikir2 lagi...
    emang pada ga peduli apa sama alm.Iman Rush
    ayo kalian pasti bisa
    BISA ! ! ! ! !

    ReplyDelete

Terima kasih telah memberi komentar.