Ketua Umum DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Aburizal Bakrie harus segera melakukan konsolidasi dengan Akbar Tanjung dan Jusuf Kalla atau JK.
Hal ini perlu dilakukan karena apa yang diharapkan oleh Dewan Pertimbangan (Wantim) DPP Golkar yang diketuai Akbar Tanjung terkait capres 2014, tidak bisa dipenuhi. Sebab, dalam Rapimnasus juli 2012 nanti akan langsung penetapan Aburizal Bakrie sebagai capres Golkar 2014. Sementara, dalam surat Wantim ke pengurus harian DPP, diminta agar ada 5 nama capres untuk dipilih.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Saleh Daulay, menilai bahwa penting bagi Ical, sapaan Aburizal Bakrie untuk bertemu dengan kedua tokoh berpengaruh di Golkar tersebut.
"Kubu Ical sebaiknya melakukan pendekatan dan dialog khusus dengan kubu Akbar Tanjung dan JK. Kalau mau mulus (pencapresan 2014, red) Ical tidak boleh mengabaikan tokoh-tokoh tersebut," kata Saleh kepada INILAH.COM, minggu (29/4/2012).
Dalam rapat Wantim, akhirnya diputuskan sejumlah hal. Surat yang dilayangkan pada tanggal 16 april 2012 tersebut meminta pengurus harian DPP Golkar untuk menyiapkan minimal 5 nama yang diusung. Lima ini nantinya akan menjadi pertimbangan oleh jajaran DPP, DPD I dan DPD II Golkar.
Hanya saja, usulan itu nampaknya tidak digunakan. Sebab, dalam penjelasannya di kantor DPP Golkar jumat (27/4/2012) lalu, Ical menegaskan bahwa Rapimnasus juli 2012 akan langsung menetapkan dirinya sebagai capres. Untuk capres lain, sudah tertutup kemungkinan.
Bagi Saleh, persoalan ini menjadi krusial. Sebab, semakin memperlihatkan faksi-faksi yang berimbas pada tumpulnya mesin partai saat pilpres 2014 mendatang. Apalagi, jika persoalan ini tidak segera diselesaikan.
"Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan meminta tokoh-tokoh senior Golkar untuk mendekati Akbar dan JK. Mungkin dengan pendekatan itu ada solusi yang bisa ditawarkan untuk merekatkan kembali kohesivitas sosial di internal Golkar," katanya. (Inilah.com)
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.