Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Pesawat Sukhoi Superjet 100 Hilang, Muat 46 Penumpang


MUSIKJi.NET,- Pesawat Sukhoi Superjet 100 Hilang, Muat 46 Penumpang. Pesawat Sukhoi Superjet 100 jenis penumpang, hilang saat uji coba terbang. 46 orang penumpang pesawat tersebut ikut hilang.

Dari 46 penumpang, terdapat wartawan juga yang turut menjajal pesawat baru yang tengah ditawarkan Rusia kepada pemerintah Indonesia. Hingga saat ini pesawat beserta penumpangnya hilang kontak. "Sekitar 40 orang termasuk jurnalis," ujar Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti, saat dihubungi, Rabu (9/5/2012).

Herry enggan menjelaskan lebih lanjut, mengenai penyebab hilangnya kontak pesawat tersebut. "Masih dalam pencarian, kita belum tahu penyebabnya, jangan menduga-duga dulu lah," kata dia.

Herry mengatakan, pesawat tersebut sedang dalam tahap uji terbang, belum sampai tahap pembelian. "Dari pihak Sukhoi yang mengundang, karena jika ada pesawat baru dia mengundang," katanya.

Sukhoi Superjet 100 yang hilang di wilayah Bogor, Rabu (9/5/2012) merupakan pesawat penumpang Rusia pertama yang dikembangkan pasca bubarnya Uni Soviet.

Mengutip wikipedia, pesawat ini ditujukan untuk menggantikan Tupolev Tu-134 dan Yakovlev Yak-42 peninggalan Soviet yang sudah tua dan sering mengalami kecelakaan.

Di pasar global, Superjet 100 berkompetisi dengan seri pesawat regional Bombardier CRJ dan Embraer E-Jets serta Antonov An-148. Proyek Superjet 100 didukung sepenuhnya oleh pemerintah Rusia dan dikatakan sebagai salah satu proyek nasional terpenting.

Sukhoi Superjet 100 pertama kali mengudara pada 2011. Pengguna pertamanya adalah maskapai penerbangan nasional Armenia, Armavia, yang membeli sebanyak 4 unit. Aeroflot, maskapai penerbangan nasional Rusia memesan sebanyak 50 unit, tiga diantaranya sudah masuk dinas.

Di Indonesia, pesawat ini telah dipesan Kartika Airlines sebanyak 15 unit, dan Sky Aviation, juga sebanyak 15 unit. Sukhoi Superjet 100 bermesin SaM146, dikembangkan oleh Powerjet, sebuah joint venture antara NPO Saturn Rusia dan Snecma Perancis.

Pesawat ini mulai diproduksi pada tahun 2007, namun perancangannya dimulai mulai tahun 2000 dengan dukungan perusahaan kedirgantaraan Barat seperti Boeing sebagai konsultan proyek, Alenia Aeronautica sebagai partner strategis.

Snecma sebagai risk-sharing partner, dan berbagai perusahaan lainnya seperti Thales sebagai penyedia paket avionik. Pesawat ini telah disertifikasi laik terbang oleh Komite Penerbangan Antarnegara pada 3 Februari 2011 dan diharapkan sertifikasi Uni Eropa segera menyusul. (Inilah.com)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.