Wanita kelahiran Sengkang kabaupaten Wajo Sulawesi Selatan itu menggantikan almarhum Endang Rahayu Sedyaningsih.
Dengan banyak pengalaman membuat Presiden menunjuk Nafsiah. Belum lagi komitmen serta kerja nyata yang telah dibuktikannya selama bertahun-tahun.
Nafsiah Mboy lahir pada 14 Juli 1940. Dia adalah istri mantan Gubernur NTT Mben Mboi. Ia adalah dokter spesialis anak yang mendapat gelar MPH dari Universitas Antwerpen, Belgia tahun 1990.
Dia sempat menjadi research fellow untuk Takemi Program dalam kesehatan internasional di Universitas Harvard, Cambridge, AS tahun 1990-1991.
Sepak terjang Nafsiah di bidang kesehatan dimulai sejak 1978, ketika ia bahu- membahu dengan sang suami, dr Aloysius Benedictus Mboi MPH yang bertugas sebagai Gubernur NTT, untuk mengangkat derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat NTT yang saat itu merupakan propinsi tertinggal. Karyanya di bidang pelayanan kepemerintahan pernah mengantar pasangan itu menerima Magsaysay Award tahun 1986, di samping penghargaan nasional lainnya, termasuk Satya Lencana Bhakti Sosial tahun 1989.
Ibu dari tiga anak yakni Maria Yosefina Tridia Mboi , Gerardus Majela Mboi dan Henri Dunant Mboi ini juga dikenal aktif di bidang HAM dan pernah menjadi ketua komite hak-hak anak untuk PBB. Di bidang pemerintahan, ia pernah menjadi anggota MPR RI (1982-1987).
Sejak 2006, Nafsiah dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Eksekutif Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional . Alumni jurusan spesialisasi anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini dikenal memiliki kepedulian yang tinggi di bidang advokasi HIV/AIDS. Nafsiah dikatakan turut mempelopori lahirnya Komitmen Sentani pada 2004 yang menjadi tonggak komitmen pemerintah pusat dan daerah untuk penanggulangan AIDS.
Kompas.com | Post by MJ Bahring
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.