Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Berbagai Cara Dilakukan Warga Hindari Tsunami


Warga Halmahera Naik Gunung
Gempa di Jepang ditengarai akan merembet ke Indonesia, khususnya wilayah Sulut, Malut dan Papua. Imbasnya, kini masyarakat Malut yang berada di tepi pantai beramai-ramai naik ke gunung.

Pemberitaan media televisi soal merembetnya gempa di Jepang sampai ke Maluku, membuat masyarakat panik. Kini sebagian masyarakat Kecamatan Bacan, Halmahera, Provinsi Maluku Utara mulai meninggalkan rumah mereka yang berada di tepi pantai.

"Tayangan televisi tentang gempa di Jepang dan dikaitkan ke Maluku membuat sebagian warga ketakutan. Apa lagi sebagian besar wilayah di Maluku Utara ini masyarakat umumnya hidup di pinggir pantai," kata Ahmad, warga setempat dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (11/03/2011).

Menurut dia, warga yang mengetahui kondisi gempa dan tsunami di Jepang serta disebut akan merembet ke Maluku, membuat mereka meninggalkan rumahnya. Masyarakat saat ini berduyun-duyun menaiki gunung di daerahnya masing-masing.

"Warga di tempat kita ini memang trauma soal gempa. Sehingga kabar gempa di Jepang akan merembet di tempat kita, begitu cepat menyebar. Saya melihat banyak warga sekarang ini lari ke gunung membawa keluarganya," sambung Ahmad.

Namun demikian, sebagian warga masih ada yang santai tidak terlalu menanggapi soal gempa dan tsunami tersebut. "Ada yang panik, ada juga yang tetap santai. Tapi umumnya, kita semua di sini merasa khawatir tentang hal itu," ucap dia.

Badan Metereologi Klimatologi dan Geologi (BMKG) memperbarui data wilayah Indonesia yang terkena imbas gempa di Jepang. Sejumlah kawasan di Indonesia Timur diperkirakan akan terkena tsunami kecil setinggi 1 meter.

"Tsunami akibat gempa Jepang Magnitude 8.9 SR, diperkirakan tiba di Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, 18:35 WIB atau 19:35 Wita atau 20:35 WIT," tulis BMKG dalam akun twitter @infoBMKG, Jumat (11/3/2011).

Jumat sore ini, gelombang 1 meter telah masuk ke Kabupaten Morotai, Maluku Utara. Belum diketahui apakah gelombang itu terkait dengan tsunami di Jepang.

Warga Manado Mengungsi ke Tomohon
Usai peringatan tsunami Jepang oleh BMKG di televisi, warga Manado, Sulawesi Utara, segera mengevakuasi diri. Sempat terjadi kepanikan. Gereja-gereja membunyikan lonceng, dan warga berbondong-bondong menuju ke arah Tomohon.

Diky Geruh, seorang warga mengisahkan kepada detikcom, begitu selesai pengumuman tsunami di televisi warga langsung menyelamatkan diri. Toko-toko dan pusat perbelanjaan langsung tutup dan para karyawan langsung pulang.

"Di mal diumumkan agar masyarakat menghindari pantai. Toko-toko langsung tutup, karyawannya langsung pulang," kata Diky, Jumat (11/3/2011).

Setelah itu situasi semakin ramai. Gereja-gereja membunyikan lonceng agar masyarakat waspada. Warga Manado pun berbondong-bondong mencari tempat aman.

"Masyarakat mencari tempat tinggi ke arah Tomohon," kata dia.

Akibatnya terjadi kemacetan di Jl Sam Ratulangi arah ke Tomohon. Mobil dan motor bergerak tumpah ruah ke jalanan berisi warga yang ingin menyelamatkan diri.

"Saya juga kena macet nih. Polisi juga kelihatan sibuk banget," ujarnya.

Dalam kondisi normal, Manado-Tomohon ditempuh dalam 30 menit. Namun dalam kondisi macet, banyak juga orang yang memakai jalan alternatif menuju Tomohon.

Warga Manado wajar panik karena BMKG telah merilis peringatan tsunami untuk Sulut, Papua dan Maluku. Namun tsunami tidak sedahsyat di Jepang. Diduga tsunami di Indonesia timur tak lebih dari 1 meter jadi tidak perlu terlalu dikhawatirkan.

Warga Hindari Pantai Ternate
Pantai Ternate menjelang sore hari selalu menjadi incaran warga setempat untuk bersantai. Namun, setelah mendengar tsunami yang terjadi di Jepang akan merembet ke wilayah Indonesia, terutama Maluku, membuat mereka khawatir.

Pantai itu kini telah sepi dari pengunjung. Masyarakat khawatir bila di daerah mereka benar-benar akan terkena dampak tsunami yang terjadi setelah gempa kuat melanda Jepang.

"Seharusnya sejak pukul 16.00 WIT sore sampai malam nanti, pantai ini ramai pengunjung. Tapi gara-gara pemberitaan itu, masyarakat enggan pergi ke tepi pantai. Kawasan pantai tidak ramai seperti hari biasanya," kata salah satu warga Ternate, Ridwan, kepada detikcom, Jumat (11/3/2011).

Masih menurutnya, terlihat juga masyarakat yang berada di Kompleks TNI, yang tidak jauh dari pantai tengah bersiap-siap untuk meninggalkan rumah mereka. Mereka duduk-duduk di depan rumah sembari berdekatan dengan kendaraannya baik mobil maupun sepeda motor.

Mereka menunggu instruksi jika memang bakal ada bencana mereka sudah siap-siap untuk meninggalkan rumah. Sementara itu, di Kantor Dinas Perhubungan Ternate, terlihat juga petugas yang bersiap mengevakuasi warga dengan mobil yang tersedia.

Sedangkan kawasan di Kota Ternate ini, juga sedikit lengang di banding hari biasa. "Masyarakat khawatir jika benar-benar terkena imbas tsunami," katanya.

Tsunami yang melanda Jepang, diperkirakan akan menerjang wilayah-wilayah lain, termasuk kawasan timur Indonesia. Gelombang setinggi kurang dari 1 meter diperkirakan tiba di 20.30 WIT di Maluku, Sulawesi Utara, dan Papua. (Detiknews)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.