Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Dampak Tsunami, Ekspor ke Jepang Terganggu

Ekspor Indonesia ke Jepang diperkirakan akan terganggu menyusul gempa dan tsunami di Jepang. Meskipun demikian, kalangan pengusaha masih menunggu perkembangan di Jepang. Ekspor produk pangan diperkirakan akan terganggu hanya dalam satu hingga dua pekan ke depan.

Menteri Perindustrian MS Hidayat di Jakarta, Jumat (11/3/2011), mengatakan, ”Jepang merupakan salah satu tujuan ekspor Indonesia. Dampak dari tsunami di Jepang diperkirakan baru akan terlihat dalam beberapa hari ke depan.”

Kementerian Perdagangan juga memastikan tsunami di Jepang dipastikan akan berdampak buruk bagi kinerja ekspor Indonesia. Pasalnya, volume ekspor ke Jepang menempati posisi teratas sepanjang tahun 2010. Bencana alam tersebut akan berdampak buruk bagi sektor perdagangan lokal, yang bergantung pada barang-barang impor dari Jepang.

”Dampaknya akan seperti apa masih harus kita hitung dulu. Kami belum mendapatkan laporan seberapa parah tingkat kerusakan di Jepang. Seberapa banyak pabrik yang rusak. Yang jelas, bencana tersebut akan memberikan dampak kurang baik mengingat Jepang adalah mitra dagang penting bagi Indonesia,” kata Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Djimanto mengatakan, tsunami di Jepang akan membuat transportasi terganggu. Akibatnya, proses pengiriman barang akan macet.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) Thomas Darmawan mengatakan, ekspor ikan pasti akan ada terkena dampak gempa di Jepang karena negeri ini merupakan pasar bagi tuna dan udang asal Indonesia.

”Biasanya akan ada gangguan sekitar seminggu sampai dua minggu,” kata Thomas.

Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Johnny Darmawan yang dihubungi di Jakarta mengatakan, bencana tsunami memang akan berdampak. Namun, sejauh ini belum dapat diketahui dampaknya secara luas tentang besarnya maupun akibat pelemahan mata uang yen.

Sementara itu, VP Corporate Communications Garuda Indonesia Pudjobroto mengatakan, penerbangan Garuda Indonesia ke Tokyo pada Jumat kemarin berjalan normal. Garuda GA-884 terbang pukul 23.50 dari Jakarta ke Tokyo dan GA-880 berangkat pukul 23.50 dari Denpasar ke Tokyo. (RYO/OSA/MAR/Kompas/Riza Pathoni Photo)

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.