BeritaTREN.COM

JAKARTA - Puluhan orang yang terdiri dari gay, lesbi, dan waria menggelar aksi di Bundaran Hotel Indonesian, Jakarta Pusat.

Mereka membentang spanduk yang bertuliskan bertemakan, "Saya bangga menjadi seorang lesbi dan gay." Mereka juga melakukan aksi teatrikal untuk meminta kesetaraan kaum minoritas ini dengan masyarakat normal lainnya.

Pemandangan tersebut juga membuat pengguna jalan mengalihkan pandangannya sejenak, karena ada waria yang menggunakan kemben bermotif batik di tengah aksi. “Kami dari Forum LGBTIQ (Lesbian, Gay, Transgender, Interseksual, Queer) berjuang untuk memenuhi hak politik kami,” ujar aktivis Arus Pelangi, Yuli di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Sabtu (21/5/2011).

Menurut dia, pihaknya mencatat dalam rentang waktu 13 tahun reformasi masih ada diskriminasi dan kekerasan terhadap kelompok LGBTIQ. "Perlakuan diskriminatif ini mendapat legitimasi dari negara melalui undang-undang maupun peraturan daerah,” ungkapnuya.

Ditambahkan Yuli, perda-perda tersebut mengkriminalisasi kelompok LGBTI sebagai bagian dari pelacuran. Dia mencontohkan aturan yang dimaksud adalah Perda DKI Jakarta No. 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. “Perda ini mengkriminalisasikan pekerjaan informal yang dilakukan masyarakat miskin kota,” pungkasnya.