Evra memiliki pengalaman yang tak terlalu bagus pada final Liga Champions. Ia sudah tiga kali bermain, tetapi hanya sekali meraih juara. Pada 2004, Evra yang memperkuat AS Monaco dipecundangi Porto yang saat itu masih ditukangi Jose Mourinho.
Lalu, keadaan berubah ketika ia mengantar MU juara pada 2008 dengan menumbangkan Chelsea. Semusim kemudian, Evra kembali masuk final. Namun, kesialan kembali menimpanya. Ia dan rekan-rekannya ditumbangkan Barcelona. Ia akan kembali menghadapi Barca pada final keempatnya, 28 Mei mendatang di Stadion Wembley, London.
"Aku tidak boleh kalah lagi pada final Liga Champions. Jika aku bermain di empat final dan hanya memenangkan satu kali, akan sulit untuk tetap bermain di Liga Champions. Mungkin aku harus meminta manajer untuk tidak memainkanku lagi di Eropa. Aku harus memenangi yang satu ini. Hal ini penting untuk terus mempertahankan Manchester United pada puncak dunia," ucap Evra.
"Roma adalah pengalaman buruk (final 2009). Jujur, aku percaya diri di Italia. Mungkin terlalu percaya diri. Aku pikir kami akan menang. Semua orang mengatakan, Barcelona adalah tim terbaik di dunia saat ini. Aku menghormati hal itu. Akan tetapi, dua tahun yang lalu, semua orang mengatakan bahwa kami akan mengalahkan Barcelona dengan mudah di Roma. Mungkin keadaan sebaliknya akan terjadi kali ini. "
"Malam pertandingan Liga Champions adalah keajaiban dan aku masih ingat perasaan ketika kami menang. Namun, ketika kalah, perasaanku sangat buruk. Aku tidak ingin hal itu terjadi lagi," tuntas Evra.
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.