BeritaTREN.COM

Jakarta Penyair, budayawan dan pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohamad akan meluncurkan tiga buku baru sekaligus. Kali ini, bukan kumpulan puisi atau naskah lakon drama melainkan buku-buku kumpulan esei tentang seni, keindonesiaan dan kenangan atas tokoh-tokoh besar.

Tiga buku tersebut masing-masing berjudul 'Tokoh dan Pokok', 'Marxisme, Kesenian, Pembebasan', dan 'Indonesia/Proses'. Acara peluncuran akan ditandai dengan diskusi yang menampilkan Dosen Filsafat dari Universitas Indonesia Rocky Gerung, digelar di Teater Salihara, Sabtu (21/5/2011) pukul 16.00 WIB.

Buku 'Tokoh dan Pokok', seperti tersirat dari judulnya, berisi esai-esei Goenawan tentang sejumlah tokoh Indonesia dalam sejarah. Seperti, Kartini, Bung Hatta, Syahrir, Tan Malaka, Pramoedya Ananta Toer dan Gus Dur.

Dalam buku "Marxisme, Kesenian, Pembebasan", Goenawan berbicara tentang seni sebagai bagian dari emansipasi dan peran Marxisme dalam sejarah. Buku ini juga membahas soal Manikebu, para perupa Lekra dan pergulatan ide-ide yang muncul sejak awal 1960-an.

Sedangkan buku 'Indonesia/Proses' menyoroti gagasan keindonesiaan sebagai bantahan terhadap pengertian identitas sebagai "jati diri".

Sebelumnya, Goenawan menerbitkan buku lakon drama berjudul 'Opera Tan Malaka: Drama Tiga Babak' yang kemudian dipentaskan. Sedangkan buku kumpulan eseinya yang telah terbit selain seri kumpulan 'Catatan Pinggir' yang terkenal, antara lain 'Setelah Revolusi Tak Ada Lagi' dan 'Seks, Sastra, Kita'.

Belakangan, Goenawan aktif di situs mikro-blogging Twitter dan terkenal dengan kultwit-kultwit-nya yang membahas bidang-bidang yang luas. Kabarnya, kumpulan kultwit itu juga akan dibukukan.