Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Ada Bom Molotov di Pesantren Umar Khattab

Polisi melakukan penjagaan di dekat sebuah pesantren di Sanolo, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. AP

Sejumlah bom molotov ditemukan polisi saat dilakukan penggeledahan di lingkungan Pondok Pesantren Umar bin Khattab. Temuan bom molotov diperoleh setelah polisi berhasil masuk ke lingkungan pondok sejak Rabu sore kemarin, 13 Juli 2011.

Tim Gegana yang diturunkan untuk menyisir lokasi menemukan bom molotov itu di pintu gerbang pesantren dan di bawah jembatan pondok. Tim Gegana kemarin berhasil meledakkan bom tersebut. "Satu bom diamankan sebagai barang bukti," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigjen Ketut Yoga Ana, Kamis 14 Juli 2011.

Upaya penggeledahan, kata Ketut, mulanya sempat mengalami benturan lantaran penghuni pondok bersiap melawan petugas dengan senjata tajam. Namun, kendala itu bisa diatasi setelah polisi berkoordinasi dengan Wakil Bupati Bima, Majelis Ulama Indonesia, dan kepala desa setempat.

Dalam penggeledahan tersebut polisi menemukan 9 bom molotov, 30 anak panah, senapan angin, dan sejumlah senjata tajam seperti golok, kapak, dan pedang. "Kami juga menemukan sejumlah video cakram yang bertemakan tentang jihad," ujarnya.

Di luar temuan tersebut, polisi juga menemukan rangkaian kabel, solder, dan korek api. Bahkan polisi juga mensinyalir keterkaitan pesantren tersebut dengan Jamaah Anshorut Tauhid pimpinan Abu Bakar Ba'asyir. "Kami juga menyita rompi bertulisan JAT," katanya.

Guna proses penyelidikan, kata Ketut, polisi telah meminta keterangan dari 13 orang saksi. Namun, 6 orang di antaranya dilepaskan lantaran dinilai tidak terlibat. Adapun 7 saksi yang lain hingga kini masih menjalani pemeriksaan dengan tuduhan pasal terorisme.

Ketujuh saksi yang diperiksa tidak semuanya penghuni pesantren. Beberapa di antara mereka merupakan warga sekitar pondok. Ketujuh saksi itu bernama Mustakim Abdullah, Rahmad Ibnu Umar, Rahmat Hidayat, M. Yakub, Zulkifli, Muslamin Talib, dan Sahrir H Manhir.
Sumber: www.musikji.net tempointeraktif.com

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.