Bukti foto di ponsel pelecehan seksual sesama jenis di Gunungkidul. (Foto: Trijaya)
SW (18), warga Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta, melaporkan FW (23) ke polisi atas perlakuan tidak senonoh itu.
Menurut pengakuan SW saat ditemui di Mapolres Gunungkidul, dia berkenalan dengan FW sekira tiga bulan lalu. Korban tidak menyangka rekannya mengalami kelainan perilaku seksual. Pasalnya, sehari-hari pelaku tampil layaknya perempuan normal.
“Saya menaruh rasa curiga ketika dia sering tidur di kamar saya. Tapi saya tidak berpikiran buruk karena setiap hari FW baik dengan saya. Bahkan saya juga diberi telepon seluler dan diberi sepeda motor,” kata SW di hadapan petugas.
Pelecehan seksual, kata SW, kali pertama dilakukan pada pertengahan Mei lalu saat tidur bersama dalam satu kamar kos. Melihat kejanggalan itu, SW berusaha menolak namun diancam akan dibunuh.
“Saya pertama kali sangat terkejut, tetapi apa daya ketika saya akan berteriak berontak FW mengancam. Dia melakukan itu hingga beberapa bulan ini,” ungkapnya.
Lantaran tidak kuat membendung sedih, SW pun menceritakan pengalamannya ke teman dekatnya Aris (23), warga Playen.
“Saya mendapat saran memberanikan diri melaporkan ke polisi, tanpa sepengetahuan orangtua saya, karena saya malu,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gunungkidul AKP Alaal Prasetyo membenarkan kejadian tersebut, namun pelaku belum ditahan. Polisi masih memeriksa korban dan sejumlah saksi.
“Setelah kami mendapatkan bukti yang kuat dari keterangan korban dan saksi, terlapor akan segera kami amankan,” jelas Alaal.
okezone.com
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.