
Siapa orang yang pertama dicari oleh M Nazaruddin saat ditangkap oleh polisi Kolombia? Bukan keluarga atau kerabat rupanya, melainkan Duta Besar Republik Indonesia di Kolombia, Michael Menufandu.
Ya, Michael dicari Nazaruddin karena sosoknya dianggap bisa membantu proses hukum di kepolisian negeri Amerika Latin itu. Saat itu, Nazar merasa ketakutan.
"Dia waktu itu takut. Begitu mendengar berita dari Interpol, saya langsung ke airport untuk terbang Cartagena," kata Michael saat berbincang dengan detikcom, Selasa (9/8/2011).
Selama proses pemeriksaan awal kepolisian, Nazar didampingi oleh Michael. Bahkan selama hampir empat jam, Michael yang merupakan pria keturunan Papua itu setia menenangkan Nazar.
"Dia juga memberitahu untuk buka puasa, kita siapkan," lanjut pria yang menjabat sebagai dubes sejak 27 Mei 2008 ini.
Setelah diperiksa di Cartagena, Nazar kemudian dibawa ke Bogota. Di ibukota Kolombia ini, Michael juga masih mendampingi mantan bendahara umum Partai Demokrat tersebut.
Lelah? Tentu saja. Namun bagi Michael, ini merupakan tugas yang diamanatkan oleh negara padanya. Terlebih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah memerintahkan agar Nazar dijaga keselamatannya.
"Itu kewajiban saya dengan penuh rasa tanggung jawab. Secara fisik saya memang kelelahan dan belum tidur," cerita pria kelahiran Biak, 9 November 1947.
"Tapi tidak ada masalah," imbuh pria yang sontak terkenal gara-gara Nazaruddin ini.
Sebelum menjadi Dubes RI untuk Kolombia, Drs Michael Menufandu MA, MBA malang melintang meniti karir menjadi birokrat dari bawah. Dia pernah menjadi Camat Nimboran, salah satu kampung di Papua, kemudian Walikota Jayapura. Bahkan sebelum menjabat sebagai Dubes RI untuk Kolombia pada tahun 2008, Michael pernah menjabat sebagai Wakil IV di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal yang membidangi Pembinaan Lembaga Sosial dan Budaya.
Terakhir, Michael mendaftarkan diri menjadi calon gubernur Papua periode 2011-2016. Dia maju setelah mengisi formulir pendaftaraan dan mengembalikannya ke Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), PBR (Partai Bintang Reformasi) dan PDS (Partai Damai Sejahtera). Dengan mencalonkan diri menjadi gubernur Papua, Michael berkomitmen ingin membangun Papua, tanah kelahiran yang dia cintai. detik
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.