Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Profil Brother In Law (BIL)

Ungkapan “the old soldier never fade away” tampaknya pantas disematkan kepada trio BIL atau kepanjangan dari Brother in Law alias “Ipar Lelaki”, yang diawaki oleh Ikang Fawzi, Ekki Soekarno dan Gilang Ramadhan. Meski tidak lagi berusia muda layaknya anak-anak band, ketiganya sepakat untuk membentuk BIL dan ngeband kembali. Bagi tiga lelaki yang menikah dengan kakak beradik keluarga Haque (Marissa, Soraya dan Shahnaz) ini, bermusik tidak kenal batas usia. Di dalam dunia musik, hanya ada satu pakem yakni bagaimana membangun kreativitas agar musik itu bisa dinikmati orang lain. Dengan pengalaman panjang mereka bermain bermusik, reborn Ikang, Ekki dan Gilang tak bisa dipandang sebelah mata. It’s a MAGIC THREE.


“Dalam usia seperti sekarang, musik makin mengakar dan menjadi bagian hidup kita. Kita tidak puas hanya berbicara saja. Kebersamaan ini harus direalisasikan lewat sebuah misi atau pesan yang enak untuk didengar,” kata Ikang, vokalis band itu, membuka tabir terbentuknya BIL.


Secara keseluruhan, BIL sudah merampungkan pengerjaan 11 buah lagu guna mengisi album perdana mereka. Tidak hanya menyentuh persoalan cinta, namun beragam tema mereka kemas apik dalam lagu-lagu tersebut. Single “Ramayana” misalnya, bercerita soal budaya bangsa Indonesia yang sering diklaim milik bangsa lain. Single ini juga memiliki karakter kuat dengan sentuhan gamelan Jawa. Selain itu, ada juga lagu berjudul “Budak Iblis” yang kisahnya terisnspirasi dari doa Nabi Yunus AS. Meski demikian, sebagai salam perkenalan, BIL sepakat melepas single “Marry Me” sebagai single jagoan mereka. Singel ini liriknya ditulis oleh Ikang. Sementara untuk musik, ketiganya urun rembuk. Ekki bertanggung jawab sebagai arranger dan music director.


Diawali dengan petikan gitar, Ikang langsung membuka single ini dengan suara rocknya yang khas. Ini mengingatkan kita pada karakter vokal Ikang bertahun-tahun silam saat melantunkan lagu-lagu romantis. “Marry Me” sendiri berkisah tentang harapan seorang lelaki yang terpanah asmara. Rasa kasmaran itulah kemudian yang mendorong sang Romeo untuk mengungkapkan kalimat “would you please marry me” kepada wanita pujaannya. Single ini tak lain merupakan ungkapan cinta Ikang kepada istrinya, Marissa Haque. Secara jujur, Ikang bahkan mengungkapkan cintanya yang pertama dan terakhir hanya untuk Icha, wanita bermata indah. Adakah wanita yang mampu menolak permintaan dari Ikang seperti itu?

“Aku pengin laki-laki sekarang ini secara gentle bilang ‘marry me’. Kalau dia bisa ngomong seperti itu, kayanya macho tapi romantis,” ujar Ikang.

Ekki, Ikang dan Gilang, adalah tiga nama yang tak asing lagi di telinga pencinta musik Indonesia. Ikang adalah penyanyi rock dengan album dan single-single populer di paruh tahun 80-an. Sebut saja nomor Ikang di antaranya adalah “Preman”, “Tanpamu”, “Salam Terakhir, Catatan si Boy”. Sementara Ekki, dikenal sebagai drummer rock terbaik tahun 1986. Salah satu karyanya bersama Pasific Harmony yang sempat meraih “Grand Prix International Pop Music Festival” di Turki dan Transylvania di tahun 1989 adalah “Where Do We Go From Here”.

Terakhir Gilang, merupakan salah satu penambuh drum dan pemain perkusi terbaik di Tanah Air yang juga diakui sebagai World Class Drummer di dunia Internasional. Hal ini tentu saja erat kaitannya dengan inovasi Gilang mentransfer rytem-rytem tradisi Indonesia yang sangat kaya ke dalam permainan drumnya. Di antara rytem Gilang ada yang dinamakan Ritem Sawah (Sawah Rhythm)-rytem yang sangat lekat dengan kehidupan bangsa kita yang pemakan nasi-, pun diracik sedemikian rupa ke dalam konsep musik BIL. Lewat BIL, Ikang ambil posisi sebagi vokalis, Ekki pada gitar, bass dan keyboard, serta Gilang pada drum dan perkusi.
“Kami tidak ada hubungan darah. Kebetulan saja menikah satu trah, dan kami memang konsisten dalam bermusik. We are all family. Why don’t we? Nah, sekarang kami lebih fokus bertiga. Namun pada akhirnya, pengakuan dari publiklah yang menjadi kepuasan utama kami,” ucap Ekki yang mendapat anggukan setuju dari dua adik iparnya, Ikang dan Gilang.

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.