Flash News
Mail Instagram Pinterest RSS
MENU UTAMA

Aduh, Rupiah Anjlok ke Rp 8.800 per Dollar


Selama enam hari berturut-turut, mata uang rupiah mengalami penurunan. Hingga pukul 11.44, Rabu, 14 September 2011 siang ini, rupiah diperdagangkan pada posisi 8.800, terendah dalam lima bulan terakhir.

Penurunan terjadi diduga akibat rencana Bank Indonesia yang akan memangkas biaya pinjaman untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi terbesar di Asia Tenggara.

Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo kepada wartawan, Selasa kemarin, mengatakan bahwa pembuat kebijakan siap untuk menyesuaikan tingkat suku bunga dan melonggarkan kebijakan moneter jika inflasi tinggi dan pertumbuhan ekonomi global menurun.

"Dalam beberapa hal, pernyataan Bank Indonesia membantu sentimen," kata Saktiandi Supaat, Kepala Riset Valas Malayan Banking Bhd di Singapura. "Bank Sentral mungkin akan menunggu angka inflasi bulan ini sebelum mengambil keputusan."

Pada perdagangan pagi ini, rupiah sempat menguat 0,1 persen menjadi 8.698 per dolar Amerika Serikat. Menurut data yang dikumpulkan Bloomberg, sebelumnya rupiah sempat menyentuh 8.723, terlemah sejak 31 Maret.

Inflasi selama Agustus pada posisi 4,8 persen, naik dibandingkan Juli yang 4,6 persen, setelah pelonggaran selama enam bulan. Bank Indonesia memutuskan suku bunga referensi tidak berubah pada 6,75 persen selama tujuh bulan ke depan dimulai pada 8 September. tempo - foto Rosa Pangabean

0 comments:

Post a Comment

Terima kasih telah memberi komentar.