MUSIKJi.NET,- Siapa Menteri Kesehatan Yang Baru?. Banyak yang bertanya tentang siapa sih nama Menteri Kesehatan yang baru?
Jawabnaya adalah Nafsiah Mboi. Dia dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yodhoyono karena pengalamannya.
Nafsiah Mboy lahir pada 14 Juli 1940. Dia adalah istri mantan Gubernur NTT Mben Mboi. Ia adalah dokter spesialis anak yang mendapat gelar MPH dari Universitas Antwerpen, Belgia tahun 1990.
Dia sempat menjadi research fellow untuk Takemi Program dalam kesehatan internasional di Universitas Harvard, Cambridge, AS tahun 1990-1991. Profil Lengkap di sini. Posted by MJ Bahring
empat minggu sejak berlakunya kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan, di sejumlah pelayanan kesehatan ternyata masih banyak yang perlu dibenahi. Bagaimana tidak, dari sekian pasien yang berobat, ada banyak di antaranya yang mengaku disulitkan pihak rumah sakit karena belum jelasnya sistem yang diberlakukan.Inem saat ini sedang dirawat di RS Persahabatan dengan penyakit kanker payudara. Anaknya, Nurlela mengaku, keluarganya merupakan peserta Jamkesmas yang semestinya menjadi peserta otomatis BPJS Kesehatan. Tapi sayangnya, sejak BPJS berlaku, meskipun biaya operasinya gratis tapi keluarga miskin ini dibebani biaya obat sebesar Rp 2.438.000.
ReplyDelete"Waktu Jamkesmas gratis, tapi setelah pindah BPJS obat-obatan jadi nebus. Operasi sih masih gratis. Tapi RS bilang, kami disuruh bayar Rp 2.438. 000," kata Nurlela saat ditemui di Ruang Ketua DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (17/1/2014).Wanita asal Depok ini mengaku ditolak di sejumlah puskesmas dan rumah sakit karena tidak memiliki Jamkesda dan Jamkesmas. Yang ia miliki hanya Jampersal (Jaminan Persalinan).
"Tapi Jampersal katanya sudah nggak berlaku. Saya kesusahan ke RSUD dan puskesmas nggak mau kasih rujukan. Padahal anak saya semestinya bsia lahir bulan Februari nanti," jelasnya.
Tuti mengaku, ia hanyalah istri dari seorang supir yang memiliki anak 3. Sehingga bila masih dipungut bayaran, dirinya merasa keberatan.
"Tolong..saya dilempar-lempar ke puskesmas ke RSUD, sedangkan RSUD harus ada rujukan. Jadi saya berharap bantuannya kalau memang Jampersal sudah nggak berlaku," ujar wanita ini menangis.Tak cukup sampai di situ, Ketua Yayasan Pelayanan Kasih, Theodora Wahyu yang diberi kesempatan mengeluhkan program BPJS Kesehatan di depan Ketua DPR RI, Marzuki Ali dan Direktur Utama Fahmi Idris mengaku bahwa masih banyak pelayanan kesehatan yang menganaktirikan pasien kanker yang diurusnya.
"Coba lihat Ibnu Dayan. Dia peserta Jamkesda, masih bayi tapi sudah menderita kanker mata. Dia adalah pasien RS Cipto. Dulu untuk kemoterapi digratiskan tapi sekarang dibatasi Rp 600 ribu. Ayahnya yang hanya kuli bangunan berpenghasilan Rp 50 ribu tidak sanggup membayarnya. Jadilah ia telat kemo dan benjolan di matanya makin besar. RS Cipto bilang tidak ada obat kemo," katanya.
Yang membuat Theodora sedih, warga miskin yang menderita kanker ini seringkali diperdaya dokter dengan mengatakan kalau orang-orang tersebut sudah sembuh sehingga perawatannya dihentikan. Tapi tak lama dari waktu pemberitahuan dokter itu, banyak yang meninggal dan beberapa di antaranya sel kankernya makin parah.DPR RI kumpulan partai partai politik ,dewan penindas rakyat bangsa rakyat ,