Praktek ini diperkirakan terjadi dalam kongres Partai Demokrat di Bandung tahun lalu yang dimenangi oleh Anas. "Semua DPC (pengurus cabang) saya kasih duit untuk memenangkan Anas. Ada yang terima US$ 10 ribu sampai US$ 40 ribu," kata Nazaruddin dalam wawancara lewat telepon dengan Majalah Tempo yang terbit hari ini.
"Jangan kaget, biaya untuk memenangkan Anas waktu itu sekitar US$ 20 juta (sekitar Rp 170 miliar)," kata Nazaruddin. Dia juga mengatakan sebagian biaya politik Anas berasal dari PT Anugrah. Dari perusahaan yang sama, "Saya dengar Januari lalu dia masih ambil US$ 1 juta dan Maret juga minta ke Yulianis US$ 1 juta," ujarnya.
Menurut Nazaruddin, jika tidak ada PT Anugrah, Anas tidak akan menang dalam pertarungan merebut kursi Ketua Umum Partai Demokrat. Tempo berkali-kali menghubungi Anas, tapi tidak mendapat respons. Sebelumnya, kepada Majalah Tempo, Anas membantah tuduhan Nazar. "Justru ada yang bilang dia (Nazar) mendapat untung dari kongres," katanya.
Tempointeraktif.com
0 comments:
Post a Comment
Terima kasih telah memberi komentar.